Balipustakanews.com, Denpasar – Tingkat bunuh diri di Bali adalah yang tertinggi di Indonesia. Anggota DPD terpilih, Niluh Djelantik, menyarankan kontrak politik dari calon kepala daerah di Bali untuk mengurangi kasus bunuh diri.
“Nanti saya akan buatkan poin-poinnya. Yang nanti akan diberikan kepada setiap calon kepala daerah di Bali. Dan siapapun yang menandatangani akan kami ekspos,” kata Niluh Djelantik dalam diskusi Jarnas 98 Menyongsong Pilkada 2024 di Denpasar, Sabtu (27/7).
Niluh menilai bahwa kurangnya perhatian pemerintah Bali pada kesejahteraan masyarakat menjadi salah satu faktor tingginya angka bunuh diri. Menurutnya, kepala daerah yang terpilih harus mampu menjaga kesehatan mental masyarakat Bali, misalnya dengan menyediakan wadah yang membantu mengatasi masalah dan beban mental warga.
“Kita daerah tujuan wisata terbaik di dunia tujuh kali berturut-turut. Dengan tingkat suicidal rate tertinggi di negara ini. Memalukan. Menyedihkan,” ujar aktivis sekaligus pengusaha itu.
Niluh juga mendorong calon kepala daerah untuk mengendalikan alih fungsi lahan dan mengembangkan wilayahnya masing-masing.
Sebelumnya, dilaporkan pada 2023 terdapat 135 kasus bunuh diri di Bali. Dengan populasi sekitar 4,3 juta jiwa, angka tersebut tergolong tinggi dengan tingkat bunuh diri (suicide rate) sebesar 3,07, berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Indonesia (Pusiknas).
Angka ini jauh melampaui provinsi lainnya di Indonesia. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki angka suicide rate 1,58, Provinsi Bengkulu 1,53, dan Aceh yang memiliki angka terendah hanya 0,02. (PR/DTK)
Discussion about this post