BALIPUSTAKANEWS – Mungkin kamu sering berpikir bagaimana posisi berhubungan intim dengan pasangan yang dianjurkan dan diperbolehkan dalam Islam. Dengan kesempurnaannya, agama Islam sudah mengatur tentang seluruh aktivitas manusia. Mulai dari membuka mata di pagi hari sampai menutup mata di malam hari untuk beristirahat. Bahkan, sampai masuk ke dalam masalah personal yaitu berhubungan suami istri. Hubungan suami istri ini hadir bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis semata, tapi juga menjadi pahala bahkan sampai menjadikan manfaat untuk kesehatan pasangan. Selain itu, yang kerap menjadi pertanyaan untuk pasangan suami istri adalah bagaimana posisi berhubungan intim dalam Islam. Karena, ada banyak posisi yang kerap dipakai ketika berhubungan, tapi memberikan keraguan apakah hal ini dibenarkan atau tidak dalam ajaran agama Islam. Agama Islam memperbolehkan suami istri memakai berbagai gaya atau posisi berhubungan intim asalkan menuju ‘tempat yang benar’. Nah, berikut adalah ulasan tentang posisi berhubungan intim yang dilarang dalam ajaran agama Islam.
1. Posisi Miring
Muhammad al-Baz di dalam bukunya yang berjudul Arabic Kamasutra Seni Membahagiakan Pasangan Hidup, bersenggama dengan posisi miring bisa mengakibatkan encok, sementara berhubungan intim di pagi hari sebelum sarapan bisa mematahkan punggung, mengurangi kekuatan, dan juga melemahkan pandangan. Al Baz juga menambahkan bahwa menelentangkan diri dan menaikkan perempuan di atas dada hingga air mani keluar, bisa menimbulkan penyakit tulang punggung dan penyakit jantung. Kemudian di dalam kitab al-Nashihah, berhubungan intim dengan posisi tidur miring juga bisa mengakibatkan sakit pinggang, sakit pada lambung, dan sulit keluar sperma.
2. Bersetubuh dengan Posisi Woman on Top
Posisi berhubungan intim ini adalah variasi yang mana laki-laki berbaring dengan perempuan yang berada di atasnya untuk mengontrol kondisi. Akan tetapi, jika perempuan tidak mengarahkan badan ke depan dengan tangan yang bertumpu kuat di dada laki-laki, maka hal ini akan mengakibatkan kemaluan pria bengkok atau sedikit patah. Maka dari itu, lebih baik bila dia tetap menghadapmu dengan badan mengarah ke depan. Bukan hanya itu saja, perempuan yang naik di atas tubuh laki-laki juga bisa menimbulkan luka pada saluran kencing.
3. Posisi Berdiri
Syeikh Muhammad Al Tahami bin Madani di dalam kitab Qurratul Uyun menerangkan bahwa berhubungan intim dengan posisi berdiri ada baiknya untuk tidak dilakukan. Karena, posisi ini bisa menyebabkan sakit perut, lemah ginjal, dan sakit di bagian persendian. Bahkan, bila kamu tidak bisa mengontrol kekuatan dan keseimbangan posisi berhubungan intim ini, salah satu dari kalian akan terjatuh.
4. Bersetubuh Melalui Dubur atau Saat Haid
Seperti diriwayatkan oleh Ahmad dan Imam Tirmidzi dari Ibnu Abbas ia berkata bahwa “Umar pada suatu ketika datang menghadap Rasulullah SAW dan berkata, ‘Ya Rasulullah, celakalah saya!’ Nabi bertanya, ‘Apa yang menyebabkan engkau celaka?’ Ia menjawab, ‘Aku pindahkan sukdufku (berjimak dengan Istri dari belakang) tadi malam’ Nabi SAW terdiam dan turunlah ayat ini yang kemudian beliau lanjutkan, ‘Berbuatlah dari muka ataupun dari belakang, tetapi hindarkanlah dubur (anus) dan bilamana istri sedang haid'” Hadis tersebut sudah jelas menjelaskan mengenai larangan berhubungan intim lewat dubur dan tentunya akan menimbulkan bahaya tertentu, baik untuk laki-laki maupun pada perempuan.
5. Posisi Dipangku
Posisi ini mengharuskan sang laki-laki memangku pasangan. Dalam posisi ini, memang kamu dan pasangan akan berhadapan dan saling romantis. Namun, posisi tersebut sangat berbahaya jika laki-laki tidak kuat menahan beban perempuan. Selain itu, untuk perempuan ketika sedang bersenggama jika posisi tidak pas atau seimbang, maka kamu berpotensi untuk terjatuh yang mengakibatkan cedera di tulang pinggang, punggung, dan bahkan kepala.
(LP/GOOGLE)
Discussion about this post