BALIPUSTAKANEWS,DENPASAR – Pada masa pandemi saat ini dapat membuat perekonomian masyarakat terpuruk. Tetapi ada pula yang memikirkan bagaimana membantu orang lain untuk mendapatkan penghasilan. Seperti yang dilakoni Ni Luh Gede Suantini, yang membantu pelaku usaha kuliner dadakan untuk mempromosikan produknya secara gratis pada media sosial yang dikelolanya.
Wanita yang akrab disapa Luh De ini, mengaku sudah sejak 2016 lalu mengelola akun kuliner dengan nama Kuliner Denpasar sebagai media promosi para pelaku usaha kuliner khususnya di Kota Denpasar. Bahkan dengan akun yang dikelolanya ini, dirinya sukses menjadi finalis Wirausaha Muda Denpasar (WMD) pada 2018 lalu.
Semenjak pandemi Covid-19, ibu dua anak ini memberikan kesempatan bagi pelaku usaha kuliner khususnya pemula untuk mempromosikan produk yang dimiliki secara cuma-cuma alias gratis di akun media sosial yang dikelolanya. Tidak hanya itu, pihaknya juga memberikan layanan foto gratis bagi produk yang dipromosikan. “Kami ingin membantu agar produk-produk mereka bisa memiliki pasar. Termasuk memberikan gambar menarik untuk produk yang dijual,” ungkapnya.
Saat ditemui belum lama ini di Kediamannya di wilayah Kesiman, Denpasar Timur, istri Putu Yudi Indra Nugraha ini mengatakan, perekonomian masyarakat sangat sulit. Dia yang tidak bisa membantu dengan nominal, memilih membantu dengan jasa untuk mendukung usaha yang dijalankan masyarakat khususnya kuliner yang marak di tengah pandemi ini.
Setiap harinya, Luh De mengaku bisa menerima 14 jenis produk kuliner yang dikirimkan oleh pelaku usaha untuk difoto dan dipromosikan di akun media sosial. Dalam hal ini tentu keterbatasan waktu menjadi kendala yang dihadapi.
Meski demikian, wanita yang juga seorang bidan di sebuah klinik swasta di Denpasar itu mengaku harus pintar-pintar membagi waktu. Dikatakannya, untuk sesi foto dilakukannya pada sore hari. Untuk posting di media sosial, dirinya memanfaatkan sela-sela waktu saat bekerja.
Dengan kegiatan ini, kata Luh De, tidak hanya pelaku usaha yang terbantu. Namun dia juga berkesempatan membantu masyarakat sekitar terutama petugas gugus tugas yang tengah menjaga lingkungan. “Makanan yang dikirimkan oleh para pemilik usaha terkadang jumlahnya cukup banyak. Maka kita bagikan kepada bapak-bapak yang tengah melaksanakan tugas di sebelah,” ujarnya.
Tidak hanya pelaku usaha kuliner baru yang memanfaatkan jasanya. Wanita kelahiran 15 Juni 1991 ini juga mengatakan, pedagang offline yang mulai merambah ke online juga kerap menggunakan jasanya. (CF/Google)
Discussion about this post