Balipustakanews.com, Denpasar – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang para pemimpin negara peserta World Water Forum (WWF) ke-10 untuk mengunjungi Taman Hutan Raya Ngurah Rai (Tahura), Denpasar, Bali. Tahura merupakan kawasan restorasi dan konservasi mangrove yang menerapkan prinsip Tri Hita Karana atau hubungan seimbang antara Tuhan, manusia, dan alam.
Berbeda dengan KTT G20 tahun 2022, Jokowi dan pimpinan 10 negara peserta WWF tidak melakukan penanaman mangrove secara langsung, melainkan memberikan pohon kepada anak-anak. Ini adalah simbol upaya perlindungan lingkungan berkelanjutan generasi berikutnya.
“Sumbangan benih dan penanaman pohon di Tahura merupakan wujud tekad kita bersama untuk mendorong kerja sama dan aksi nyata bagi pembangunan global,” kata Jokowi dalam siaran persnya, Senin (20 Mei).
Hasilnya, perwakilan WWF yang diundang Jokowi mengunjungi Tahura Ngurah Rai antara lain Presiden Fiji Ratu Wiliame Maivalili Katonjvere, utusan khusus Presiden Prancis Barbara Pompili, Sekretaris Jenderal Konvensi Lahan Basah, Musonda Mumba, dan Perdana Menteri dari Tajikistan. Menteri Qohir Rasulzoda.
Acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa pejabat Indonesia seperti Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Agus Subiyanto dan Menteri Angkatan Laut dan memancing Luhut Binsar Pandjaitan. delegasi Kehadiran mereka diikuti oleh Presiden World Water Forum (WWF), Loic Fauchon, Utusan Khusus Perancis, Barbara Pompili, dan perwakilan lainnya.
Mereka memasuki pembibitan mangrove atau tanaman bakau dengan menggunakan teknologi modern. Para delegasi disambut oleh beberapa penampilan anak-anak berkostum bakau.
Sesampainya di lokasi, Jokowi terlihat berbincang dengan perwakilan. Entah apa yang dibicarakan dalam kunjungan Tahura Ngurah Rai itu. Jokowi, para menteri dan delegasi ke-10 WWF.
FYI, tempat Jokowi mengajak delegasi WWF mengunjungi hutan bakau berada di bagian timur Waduk Muara Nusa Dua. Waduk ini dilengkapi dengan panel surya yang menjadi basis pembangkit listrik di berbagai cagar mangrove.
Kehadiran panel surya di Tahura Ngurah Rai dihadirkan oleh Proyek Panel Surya Ciratas, perusahaan patungan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab. Proyek tersebut diluncurkan beberapa waktu lalu di Jawa Barat. (PR/DTK)
Discussion about this post