BALIPUSTAKANEWS – Pada 24 september , Indonesia khususnya para petani merayakan Hari Agraria Nasional. Penetepan ini diterbitkan Undang-undang Pokok Agraria No 5 Tahun 1960.
Lantas, bagaimana sejarah pertanian di Indonesia dari zaman dahulu hingga sekarang? Apakah komoditi yang ditanam mengalami perubahan dari tahun ke tahun? Ketahui jawabannya lewat artikel berikut ini!
1. Konon, padi sudah ditanam sejak 3000 tahun sebelum masehi
Nasi adalah makanan pokok bagi orang Indonesia. Rupanya, padi sudah ditanam sejak 3000 tahun sebelum masehi! Bukti penanaman padi ini ditemukan di Pulau Sulawesi. Selama ribuan tahun, beras menjadi makanan pokok bagi masyarakat Indonesia, ungkap Jean Gelman Taylor dalam buku berjudul Indonesia: Peoples and Histories.
Bahkan, saking pentingnya padi bagi masyarakat Indonesia, penghormatan diberikan pada Dewi Sri, dewi padi yang dipercayai oleh orang Jawa Kuno dan Bali. Selain itu, bukan hanya menanam padi, masyarakat Indonesia di masa lampau juga menanam kelapa, aren, umbi-umbian, talas, bawang merah hingga buah-buahan tropis.
2. Bukti-bukti pun ditemukan pada relief di dinding candi
Untuk melihat seberapa penting pertanian bagi masyarakat Indonesia, bisa dilihat dari relief di dinding candi. Seperti di Candi Borobudur dan Candi Prambanan, di mana terdapat relief yang menggambarkan kegiatan pertanian. Ada pula prasasti batu yang menggambarkan raja yang meletakkan retribusi pada beras.
Ada pula relief di Candi Borobudur yang menggambarkan produk pertanian lain, seperti pisang, tebu, durian, manggis, kelapa, nangka dan apel Jawa. Hal ini dituturkan oleh Ary Sulistyo yang menulis publikasi berjudul “Ekologi Manusia dan Lansekap Desa di Indonesia” pada 2 April 2014 silam. Tulisan ini dipublikasikan di situs Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia.
3. Rempah-rempah Indonesia mulai diincar bangsa
Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah negara penghasil rempah-rempah. Bangsa Eropa mengetahui adanya rempah-rempah di Indonesia dan mendorong mereka untuk datang kemari. Yang paling dicari adalah pala, rempah asli Kepulauan Banda, Maluku serta cengkeh, rempah yang ditemukan di Maluku Utara.
Di abad ke-16, Portugis adalah bangsa Eropa yang pertama datang. Lalu, bangsa Eropa memonopoli perdagangan rempah-rempah seperti pala dan lada lewat VOC di abad ke-17. Lonjakan permintaan rempah-rempah yang tinggi ini membuat bangsa asing berbondong-bondong mendatangi Indonesia.
4. Belanda mulai melakukan sistem tanam paksa
VOC dinyatakan bangkrut pada pergantian abad ke-19. Dengan segera, Belanda membuat Indonesia sebagai negara jajahan bernama Hindia Belanda. Secara resmi, ini ditandai sebagai periode kolonial Belanda. Pemerintah Belanda menerapkan cultuurstelsel yang mengharuskan sebagian lahan produksi pertanian dibuat untuk ekspor tanaman.
Periode cultuurstelsel ini berlangsung antara tahun 1830 hingga 1870. Sistem ini sebagian besar diberlakukan di Pulau Jawa dan sisanya di wilayah lain. Tanaman komoditas untuk tanam paksa adalah tembakau, tebu, teh, kopi, kelapa sawit, kina dan karet. Tentu saja, yang dirugikan adalah rakyat Indonesia, sementara Belanda memperoleh keuntungan.
Discussion about this post