Balipustakanews.com, Badung – Keributan melibatkan dua geng pemuda terjadi wilayah Jimbaran, Kuta Selatan (Kutsel), Badung. Perselisihan itu antara Balmor(Bali Timor) dengan Kingkong.
Nama Balmor sendiri sudah kerap diberitakan terlibat keributan dengan kelompok lain, contohnya geng Gaza di Denpasar Utara.
Hal ini pun membuat masyarakat resah dan dinilai dapat mencoreng citra Pulau Dewata. Menyikapi masalah tersebut, Kepolisian Sektor Polsek (Polsek) Kutsel pun turun tangan.
Kapolsek Kutsel Kompol I Gusti Ngurah Yudistira memimpin mediasi antara dua kelompok yang berselisih, pada Sabtu 7 Desember 2024.
“Upaya ini dilakukan untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru,” tandasnya.
Dalam mediasi yang berlangsung sekitar pukul 19.00 WITA di Mapolsek Kutsel, turut hadir sejumlah tokoh masyarakat Jimbaran.
Mereka adalah, Bendesa Adat Jimbaran I Gusti Made Rai Dirga Arsana Putra, Kepala Lingkungan Anggaswara I Wayan Sudina, Ketua Pecalang Desa Adat, serta Jimbaran I Nyoman Suwirya.
Kompol Yudistira membeberkan, salah satu faktor tingginya gangguan keamanan di wilayah tersebut adalah keributan antar kelompok.
“Hampir 80 persen tahanan di Polsek Kuta Selatan terkait kasus kekerasan. Kita perlu menghentikan ini,” tegasnya.
Maka dari itu, pihaknya menekankan menjaga kedamaian dan keamanan bersama sangatlah penting.
Karena, wilayah Kutsel merupakan destinasi pariwisata internasional.
Para pemuda tersebut diimbau agar tidak mengulangi perbuatan serupa.
Kapolsek berharap kesepakatan damai ini menjadi momentum untuk memperbaiki diri dan mempererat persatuan.
“Generasi muda harus menjaga Bali sebagai daerah pariwisata yang aman dan nyaman, mari bersama-sama menjaga tali persaudaraan dan menghindari konflik demi kebaikan kita bersama” ujarnya.
Sementara itu, Jro Bendesa Jimbaran mengingatkan bahwa Bali saat ini sedang menghadapi tantangan seperti kemacetan, sampah, dan penurunan kunjungan wisata.
Oleh karena itu, para pemuda ini diharapkan agar tidak menambah beban permasalahan bagi Pulau Dewata.
“Organisasi apapun yang lahir harus membina para pemuda agar memiliki karakter baik dan siap menyongsong Indonesia Emas,” pungkasnya. (*/PR)
Discussion about this post