Belajar dari pengalamannya kemarin, ia mengatakan para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, harus lebih serius menyiapkan sesuatu. Dibandingkan negara lain yang sudah mempersiapkan diri 2–4 tahun, Indonesia tampil dengan bekal persiapan hanya 60 hari.
Belum lagi soal dukungan finansial. “Mereka dua tahun kayak atlet digaji dan latihan. Mereka gajinya dibayarkan oleh pemerintah, beda,” tutur Chef Mandif.
“We have to take seriously ke depannya, sepuluh kali lebih serius. Itu yang saya pelajari sih,” tambahnya.
Di sisi lain, bahan baku rempah-rempah yang jadi keunggulan kuliner Indonesia harus ditingkatkan kualitasnya. Tanpa itu, Indonesia akan kurang bersaing. “Chef itu it’s all about producing,” tutur Chef Mandif.
Ke depan, ia akan berkolaborasi dengan beberapa chef yang juga mengikuti kompetisi Bocuse d’Or. Chef Mandif juga berharap untuk kompetisi selanjutnya agar meningkatkan organisasi dapur dengan dana yang lebih memadai.
“Itu (organisasi dapur) yang paling penting. Harus di-budgeting, pada saat ini saya belajar dulu saja,” ucap dia.
(LP/GOOGLE)







Discussion about this post