Balipustakanews.com, Klungkung – Ratusan siswa SMP berpartisipasi dalam kompetisi menulis aksara Bali saat Festival Semarapura ke-6 di Kabupaten Klungkung, Bali. Mereka dengan antusias menyalin aksara Bali dari kertas ke daun lontar.
Proses menulis aksara Bali di daun lontar menggunakan pangrupak (pisau tulis) dan dilengkapi dengan perlengkapan lain seperti bantal sebagai alas dan kemiri bakar untuk menghitamkan aksara.
Selain siswa yang mengenakan pakaian adat Bali, kegiatan ini juga diikuti oleh pelajar dari MTs Hasanudin Klungkung. Mereka diberi satu jam untuk menyelesaikan tulisan kaligrafi tradisional Bali.
Salah satu siswi, Yulia, mengatakan bahwa menulis aksara Bali di daun lontar membutuhkan ketelitian agar tidak merusak media tulis. Dia juga harus berpacu dengan waktu yang ditentukan panitia agar tulisannya rapi.
Ketua Penyuluh Bahasa Bali Klungkung, I Wayan Arta Dipta, menyatakan bahwa semua peserta menyiapkan perlengkapan sendiri dan bangga dengan semangat mereka dalam melestarikan budaya dan sastra Bali.
Menurut Arta Dipta, lomba ini menilai ketepatan tulisan, tekanan pisau, dan kerapian tulisan. Hadiah disiapkan untuk 15 peserta terbaik. Nyurat lontar adalah tradisi tulis menulis di Bali untuk menuliskan naskah-naskah penting pada zaman dahulu. (PR/DTK)
Discussion about this post