Balipustakanews.com, Denpasar – Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa penggunaan sistem pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berkontribusi besar terhadap peningkatan kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Bali.
“QRIS mendorong pertumbuhan sektor ritel dan pariwisata, terutama UMKM yang menyerap banyak tenaga kerja,” ujar Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, dalam kegiatan Bali Jagadhita 2025 di Denpasar, Selasa.
BI mencatat bahwa hingga April 2025, lebih dari satu juta pengguna dan 974 ribu pelaku usaha di Bali telah memanfaatkan QRIS. Total volume transaksi mencapai 39 juta kali dengan nilai sekitar Rp6 triliun.
Secara nasional, sistem pembayaran berbasis QR tersebut telah mencatat 3,7 miliar transaksi yang melibatkan 56,5 juta pengguna serta 38,7 juta pelaku usaha. Dari jumlah itu, 92,5 persen merupakan UMKM.
QRIS kini juga dapat digunakan lintas negara, seperti di Malaysia, Singapura, dan Thailand. Dalam waktu dekat, cakupannya akan diperluas ke negara-negara lain seperti Jepang, Korea Selatan, India, China, dan Arab Saudi.
Filianingsih menekankan bahwa digitalisasi sistem pembayaran memainkan peran penting dalam mempercepat pemulihan ekonomi Bali, yang sangat bergantung pada sektor pariwisata.
Pada tahun 2024, kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali mencapai 6,3 juta orang, melampaui angka sebelum pandemi yang tercatat 6,27 juta pada 2019.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, pertumbuhan ekonomi provinsi tersebut pada kuartal I 2025 mencapai 5,52 persen, melampaui angka nasional sebesar 4,87 persen.
Menurut BI, pencapaian ini menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi Bali berjalan ke arah yang positif dan semakin mendekati tren pertumbuhan sebelum pandemi, yakni 6,09 persen.
“Tren positif ini harus terus dijaga agar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” ujarnya. (ant/pr)
Discussion about this post