BALIPUSTAKANEWS, DENPASAR – Gubernur Bali, Wayan Koster kembali menggelar Lomba Ogoh-Ogoh menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1945 (Tahun 2023 Masehi). Berbeda dengan lomba tahun sebelumnya, kali ini tidak ada pembatasan jumlah peserta yang mengarak Ogoh-Ogoh. “Karena sudah tidak ada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terkait Pandemi Covid-19,” ujar Gubernur Bali, Wayan Koster di Denpasar, Minggu (8/1/2023).
Lanjut menyampaikan Lomba Ogoh-Ogoh se-Bali yang Kembali dilaksanakan sebagai upaya mewadahi kreativitas para yowana Bali. Sebelumnya Pemprov Bali telah menggelar Lomba Ogoh-Ogoh pada tahun 2019 dan 2022. Pada tahun 2020 dan 2021 lomba tidak diadakan karena Pandemi Covid-19.
“Saya sangat menyadari bahwa generasi milenial Bali memiliki talenta dan jiwa seni yang sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan berbagai kreasi seni telah diciptakan, diantaranya adalah Ogoh-Ogoh,” ujar Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali itu.
“Talenta kreatif ini harus terus disemai, dipupuk dan diberikan ruang agar tumbuh subur dan berkembang menjadi sumber nilai kehidupan dan penghidupan masyarakat Bali. Lomba Ogoh-Ogoh adalah salah satu bentuk apresiasi Gubernur Bali terhadap kreativitas generasi muda (yowana) se-Bali dalam perayaan Hari Raya Nyepi melalui cipta peradaban seni,” tegasnya lagi.
Sehari sebelum Hari Raya Nyepi diadakan Upacara Bhuta Yadnya (Tawur Kasanga) yang dimaknai sebagai penyucian atau pemarisudha Bhuta Kala, yaitu kurban suci kepada unsur-unsur alam (Panca Maha Bhuta). Rangkaian upacara Bhuta Yadnya tersebut terdapat bagian yang disebut Nyomya Bhuta Kala, yaitu menyucikan Bhuta Kala agar menjadi tenang (somya), tenteram dan berada pada tempatnya setelah mendapatkan persembahan. Pembuatan dan pengarakan Ogoh-Ogoh inilah digunakan sebagai yantra atau simbol dari kegiatan Nyomya Bhuta Kala.

Unsur Penilaian dari Lomba Ogoh-Ogoh Tahun 2023 adalah: Estetika (tema, bahan, konstruksi, anatomi/proporsi, ekspresi dan kreativitas), Etika (busana, gelungan, pepayasan), Religius (sumber sastra dan nilai-nilai filosofis).
Adapun kriteria Ogoh-Ogoh yang akan dilombakan pada tahun 2023 adalah:
- Ogoh – ogoh dibuat baru terkait perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945 atau tahun 2023 Masehi.
- Penilaian Ogoh – ogoh dilaksanakan di tempat (Balai Banjar, Balai Desa atau tempat lain) sebelum Ogoh-Ogoh diarak dalam parade.
- Ogoh-ogoh dibuat dari bahan-bahan alami yang ramah lingkungan (tidak diperbolehkan menggunakan sterofoam, spon dan plastik sekali pakai).
- Tinggi Ogoh-ogoh 3 – 5 meter diukur dari atas alas (beti/kotak).
- Bentuk Ogoh-ogoh bercirikan tradisi Hindu Bali dengan tidak menampilkan unsur politik, SARA dan pornografi.
- Ogoh-ogoh dapat berwujud Santa Rupa (figur Kedewataan) atau Rudra Rupa (figur Keraksasaan).
Gubernur Wayan Koster akan memberikan penghargaan bagi juara Lomba Ogoh-Ogoh 2023 dengan rincian:
- 9 Terbaik I tingkat Kabupaten/Kota se-Bali masing-masing memperoleh penghargaan berupa uang sebesar Rp 50.000.000.
- 9 Terbaik II tingkat Kabupaten/Kota se-Bali masing-masing memperoleh penghargaan berupa uang sebesar Rp 35.000.000.
- 9 Terbaik III tingkat Kabupaten/Kota se-Bali masing-masing memperoleh penghargaan berupa uang sebesar Rp 25.000.000.
- 3 nominasi terbaik masing-masing Kecamatan se-Bali (selain yang mendapat peringkat terbaik I, II dan III di Kabupaten/Kota) memperoleh hadiah uang masing-masing sebesar Rp 5.000.000.
Discussion about this post