BALIPUSTAKANEWS – Tidak setiap hari kita menjalakan hari yang adem ayem atau bahagia, ada kalanya kita mengalami hari yang penuh tekanan ataupun tuntutan, hal tersebut dapat memicu alami stress dalam menjalani hidup.
Penting untuk bisa mengenali kondisi tubuh sendiri. Saat kita sadar diri kita sedang mengalami stres, maka kita bisa secara sadar pula melakukan hal-hal yang bisa meredakan stres. Ada sebuah pertanda yang perlu kita waspadai sebagai sinyal bahwa kita sedang mengalami stres berat.
Kekebalan Tubuh Menurun
Mengutip buku Genom, pemicu stres jangka pendek menyebabkan kenaikan langsung kadar epinefrin dan norepinefrin, hormon-hormon yang membuat degup jantung lebih kencang dan kaki menjadi dingin. Hormon-hormon ini menyiapkan tubuh untuk “melawan atau lari” dalam situasi darurat.
Sementara itu, pemicu stres yang berjangka lebih lama mengaktifkan pintasan berbeda yang menyebabkan peningkatan kortisol secaa jauh lebih lambat tetapi terus menerus. Salah satu pengaruh kortisol yang paling menghebohkan adalah gangguannya terhadap fungsi sistem kekebalan tubuh.
Kalau kamu makin sering jatuh sakit, seperti makin sering pilek dan infeksi-infeksi lain, maka itu bisa jadi pertanda kamu sedang stres berat. Menurunnya fungsi kekebalan tubuh menjadi sinyal kamu sedang mengalami stres yang lebih berat dari biasanya.
Kenapa kekebalan tubuh bisa menurun saat sedang stres berat? Hal ini karena salah satu efek kortisol yang mengurangi aktivitas, jumlah, dan masa hidup limfosit (sel-sel darah putih).
Ketika merasa lebih sering sakit atau gampang lelah, ada baiknya untuk beristirahat total. Pulihkan diri lebih dulu sebelum kembali beraktivitas (CF/Google)
Discussion about this post