Balipustakanews.com, Badung – Jembatan Tukad Bangkung di Kecamatan Petang, Badung, Bali, sering dijadikan lokasi bunuh diri sejak 2018. Warga sekitar yang mencari nafkah di sekitar jembatan mengungkapkan kekhawatiran mereka, merasa tempat tersebut menjadi semakin tidak aman dan menimbulkan kecemasan. Salah satu pedagang, Sari, mengaku trauma dengan seringnya insiden bunuh diri di lokasi tersebut.
Sari berharap agar keadaan menjadi lebih aman, namun ia mengungkapkan bahwa kasus-kasus bunuh diri yang terjadi berulang kali mungkin disebabkan oleh kurangnya pengamanan di sekitar jembatan, yang membuatnya menjadi pilihan bagi mereka yang merasa putus asa.
Warga pun meminta agar pemerintah segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini, seperti dengan menambah pagar pembatas di sekitar jembatan atau meningkatkan pengawasan.
Beberapa waktu lalu, pagar jembatan sudah diperbaiki dengan terali besi hollow, namun warga merasa pagar tersebut perlu dibuat lebih tinggi untuk mencegah kejadian serupa. Polisi juga mengusulkan pemasangan kamera pengawas di area jembatan untuk meningkatkan pengawasan dan mencegah kejadian bunuh diri.
Kapolsek Petang, AKP I Nyoman Arnaya, menjelaskan bahwa jembatan tersebut sering sepi pada malam hari, dan tidak adanya pengamanan memberikan kesempatan bagi individu yang putus asa. Ia menyarankan agar pemerintah memasang pagar lebih tinggi dan memasang sistem pengaman lainnya seperti jaring. Selain itu, polisi juga merekomendasikan adanya patroli rutin di area tersebut.
Jembatan Tukad Bangkung, yang merupakan jembatan tertinggi di Bali dengan ketinggian 71,14 meter, telah menjadi lokasi lima peristiwa bunuh diri. Peristiwa terbaru terjadi pada Kamis, 3 April 2025, saat seorang wanita asal Buleleng, berinisial KMS, ditemukan terjatuh dari jembatan tersebut.
Polisi dan tim gabungan kemudian melakukan evakuasi jenazah KMS dengan melibatkan berbagai pihak. (DTK/PR)
Discussion about this post