Balipustakanews.com, Gianyar – Kegiatan Pertukaran Pemuda Antarprovinsi (PPAP) Zona Wilayah Tengah resmi berakhir di Puri Agung Peliatan, Ubud, Gianyar, Rabu (15/10). Penutupan program nasional ini dilakukan langsung oleh Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta dan dihadiri ratusan tamu undangan, menandai berakhirnya rangkaian aktivitas kepemudaan yang berlangsung sejak awal Oktober 2025.
Sebanyak 35 peserta mewakili 34 provinsi di Indonesia mengambil bagian dalam program PPAP yang bertujuan memperkuat semangat kebangsaan, memperdalam nilai gotong royong, dan membangun kepemimpinan lintas budaya. Selama dua pekan, mereka berinteraksi langsung dengan masyarakat di tiga desa di Gianyar melalui kegiatan sosial, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Giri Prasta menyampaikan apresiasinya atas antusiasme para peserta, sekaligus menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Bali dalam memberdayakan generasi muda. “Pemuda adalah aset terpenting bangsa. Pemerintah Provinsi Bali tengah mengembangkan program smart village, dan kami ingin pemuda berperan aktif di dalamnya,” ujar Giri Prasta.
Ia menambahkan, tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini tidak ringan. Dunia bergerak cepat menuju era industri 6.0 yang ditandai dengan kemajuan kecerdasan buatan dan neuroscience. “Anak-anak muda harus adaptif. Di era digital, yang cepat akan memimpin. Tidak ada ruang bagi mereka yang lambat,” tegasnya.
Giri Prasta juga menegaskan bahwa Pemprov Bali akan terus melibatkan pemuda dalam penyusunan kebijakan strategis daerah, termasuk di bidang ekonomi kreatif dan perencanaan pembangunan. “Ke depan, pemuda harus menjadi motor penggerak perubahan. Mereka perlu dilibatkan dalam penyusunan APBD dan kebijakan daerah agar benar-benar menjadi pelaku pembangunan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Wagub Giri Prasta mengutip pesan legendaris Bung Karno: “Berikan saya sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncang dunia.” Menurutnya, kutipan itu adalah pengingat bahwa masa depan bangsa ada di tangan generasi muda yang berkarakter dan berintegritas.
Ketua DPD KNPI Gianyar, I Putu Bagus Padmanegara, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat dan daerah yang telah mempercayakan Gianyar sebagai tuan rumah PPAP tahun ini. “Bali dipilih karena memiliki indeks pembangunan pemuda tertinggi kedua di Indonesia serta kultur kepemudaan yang kuat melalui sekaa teruna-truni,” ujarnya.
Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kemenpora RI, Yohan, juga memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan di Bali. Ia menilai program PPAP menjadi ruang penting memperkuat solidaritas antardaerah. “Gotong royong dan kebersamaan di Bali terasa sangat kuat. Dengan jumlah pemuda lebih dari 64 juta orang, mereka adalah calon pemimpin masa depan bangsa,” kata Yohan.
Penutupan kegiatan diakhiri dengan pertunjukan seni budaya dari seluruh peserta, menampilkan busana adat dan tarian khas 34 provinsi. Suasana penuh semangat kebersamaan itu menjadi simbol persatuan dan harapan baru bagi generasi muda Indonesia. (hmsprv/pr)
Discussion about this post