Balipustakanews.com, Denpasar – Universitas Udayana (Unud) Bali memastikan bahwa mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) berinisial TAS yang meninggal dunia akibat jatuh dari lantai empat kampus tidak mengalami tekanan akademik.a
Ketua Unit Komunikasi Publik Unud, Ni Nyoman Dewi Pascarani, menyatakan hingga kini tidak ditemukan tanda-tanda adanya tekanan akademik maupun kendala administratif yang berkaitan dengan insiden tersebut. “Kami sudah melakukan klarifikasi kepada dosen pembimbing skripsinya, dan hasilnya menunjukkan proses bimbingan berjalan lancar dan komunikatif,” ujarnya di Denpasar, Senin.
Ia menjelaskan, proses bimbingan skripsi TAS baru berlangsung sekitar 20 hari dengan dua kali pertemuan, dan dosen pembimbing selalu terbuka terhadap topik yang diajukan almarhum.
Selain itu, beberapa mahasiswa yang diduga membuat pernyataan tidak pantas setelah kematian TAS telah dipanggil untuk dimintai keterangan. Universitas juga membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) bersama Tim Pencari Fakta yang beranggotakan akademisi, ahli hukum, dan psikolog guna menelusuri lebih dalam aspek psikososial korban.
Tim tersebut akan mengumpulkan data serta menyusun rekomendasi kepada pimpinan universitas terkait sanksi bagi pihak-pihak yang terbukti tidak menunjukkan empati.
Pihak Unud menegaskan bahwa percakapan tanpa empati yang tersebar di media sosial terjadi setelah korban meninggal dunia, bukan sebelumnya, untuk meluruskan isu yang mengaitkan kematian TAS dengan tindakan perundungan.
Diketahui, TAS ditemukan meninggal di halaman Gedung FISIP Kampus Sudirman Denpasar pada Rabu (15/10) pagi setelah diduga terjatuh dari lantai empat. Mahasiswa tersebut sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. Kasus ini kini masih dalam penyelidikan Polresta Denpasar. (pr)
Discussion about this post