Balipustakanews.com, Denpasar – Perilaku sembrono turis asing saat mengendarai sepeda motor semakin memicu keresahan di kalangan warga Bali. Di kawasan wisata seperti Canggu, Badung, wisatawan sering terlihat melintas tanpa helm dan bahkan tanpa mengenakan pakaian atas.
Salah satu turis, yang dikenal lewat akun media sosial bernama Amir Haddara, bahkan mengunggah aksinya melakukan wheelie atau mengangkat roda depan motor di jalan umum. Saat dikonfirmasi melalui media sosial pada Selasa (27/5), Amir belum memberikan tanggapan.
Tingkah tersebut menarik perhatian Ni Luh Djelantik, seorang senator yang aktif menyuarakan etika wisata. Ia mengkritik keras aksi tersebut, menegaskan bahwa wisatawan seharusnya memberikan kontribusi ekonomi, bukan membawa masalah. “Kami tidak butuh turis yang tidak menghormati Bali,” tulisnya dalam unggahan media sosial pada Senin (26/5).
Dek Cipta, pemuda Bali yang tinggal di kawasan Canggu, menyatakan bahwa fenomena ini sering ia temui saat berkendara. Ia menyebut Canggu sebagai wilayah yang paling bermasalah dibanding daerah wisata lain seperti Ubud, Sanur, atau Uluwatu.
Menurut Cipta, perilaku ugal-ugalan ini kerap dilakukan oleh wisatawan berkategori digital yang tinggal lebih lama di Bali daripada turis biasa yang datang untuk liburan singkat.
Lala, warga lain yang bekerja di sektor pariwisata, juga mengungkapkan kekhawatirannya saat melihat turis bertindak ceroboh di jalan. Ia mengaku sering merasa panik karena takut terjadi kecelakaan.
Sebagai bentuk sanksi, Lala mengusulkan agar turis semacam itu dikenai denda besar, diperingatkan tegas, serta dimasukkan dalam daftar pengawasan imigrasi. Ia menyatakan bahwa turis yang nekat mengemudi ugal-ugalan, apalagi sampai wheelie, sebaiknya langsung dideportasi dan dilarang masuk ke Indonesia untuk sementara waktu agar ada efek jera. (kmp/pr)






Discussion about this post