Balipustakanews.com, Kintamani – Kecelakaan maut akibat rem blong kembali terjadi di wilayah Kintamani, Bali, tepatnya di Banjar Bangklet, Desa Kayubihi, Kabupaten Bangli, pada Kamis pagi, 10 Juli 2025.
Sebuah truk pengangkut semen yang diduga mengalami kegagalan rem meluncur tak terkendali dari arah utara ke selatan, menabrak sejumlah rumah dan kendaraan warga. Peristiwa tragis ini menyebabkan empat orang kehilangan nyawa.
Situasi di lokasi sangat mengerikan. Beberapa rumah warga hancur total, kendaraan mengalami kerusakan parah, dan muatan semen berserakan di sepanjang jalan dan permukiman.
Salah satu saksi mata, I Wayan Merdana (46), pemilik rumah yang tertabrak, menyampaikan bahwa truk tersebut melaju dengan kecepatan tinggi, bahkan ia menggambarkan kecepatannya seperti peluru. Saat menabrak rumahnya, suara dentuman terdengar seperti ledakan bom.
Ayahnya, Nengah Resep (70), tewas di tempat ketika sedang memasak di dapur. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, masih memegang alat penumbuk bumbu.
Warga lain, I Wayan Sipling, juga menceritakan suasana mencekam saat kejadian. Ledakan keras terdengar dan debu semen menyelimuti udara, membuat langit tampak gelap. Salah satu bangunan suci miliknya juga rusak akibat tabrakan.
Truk tersebut diduga mengalami serangkaian tabrakan sebelum akhirnya berhenti. Di kawasan Banjar Palatiying, sekitar satu kilometer dari Bangklet, truk terlebih dahulu menabrak seorang pejalan kaki, Ni Nengah Rania (71), yang juga meninggal dunia.
Setelah itu, truk terus melaju hingga menghantam mobil Feroza yang sedang berputar arah. Pengemudinya, I Wayan Gardana, tewas di tempat. Kendaraannya rusak parah, dengan mesin terlepas dan body hancur total.
Kemudian truk kembali menabrak rumah milik Nengah Resep, yang menyebabkan korban ketiga meninggal. Selain itu, truk juga menghantam seorang pengendara motor yang mengalami luka-luka, serta sebuah mobil Toyota Avanza yang rusak di bagian samping karena tertabrak saat terparkir di garasi.
Kasatlantas Polres Bangli, AKP Ni Luh Putu Daniati, membenarkan bahwa total korban meninggal mencapai empat orang dan kerugian materi diperkirakan sekitar Rp150 juta. Identitas sopir truk masih dalam proses penyelidikan. (kmp/pr)
Discussion about this post