Balipustakanews.com, Tabanan – Tiga warga Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Bali, mengalami masalah pernapasan akibat paparan asap dari kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung. Ketiganya telah diperiksa dan mendapat perawatan oleh tim dari Puskesmas Kerambitan II.
Kepala Puskesmas Kerambitan II, Ni Ketut Yudyaratna, menyebutkan dua warga yang terdampak berasal dari Dusun Samsaman Kelod dengan usia 49 dan 30 tahun, sementara satu lainnya adalah lansia berusia 78 tahun dari Dusun Kukuh Kelod.
Petugas kesehatan langsung mengunjungi rumah para warga yang terdampak untuk memeriksa kondisi mereka. Selain itu, petugas juga membagikan masker dan memberikan edukasi tentang langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan.
“Warga mengeluhkan sesak napas akibat asap yang masuk ke rumah, terutama dari malam pukul 9 hingga pagi hari pukul 9. Setelah asap hilang, keluhan pun ikut mereda,” ujar Yudyaratna pada Rabu (30/4).
Pihak puskesmas masih melakukan pendataan lanjutan dan bekerja sama dengan aparat desa. Warga diminta melaporkan keluhan kesehatan akibat asap kepada kepala dusun atau bidan desa.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, Ida Bagus Surya Wira Andi, mengatakan pihaknya telah menginstruksikan dua puskesmas di Kecamatan Kerambitan untuk turun langsung ke lokasi.
“Kami tugaskan dua puskesmas di wilayah Kerambitan untuk memantau kondisi baik di TPA Mandung maupun rumah-rumah warga,” jelasnya.
Khususnya di Desa Dukuh dan Kukuh yang paling terdampak, petugas kesehatan melakukan pemantauan intensif terhadap kondisi masyarakat.
Sebelumnya, Perbekel Desa Kukuh, I Nyoman Widhi Adnyana, mengimbau warganya untuk selalu menggunakan masker saat berada di luar rumah karena asap tebal kerap menyelimuti desa saat pagi hari.
Desa Kukuh menjadi wilayah yang paling terdampak mengingat letaknya yang dekat dengan TPA Mandung dan posisi geografisnya yang lebih rendah, sehingga asap dari kebakaran mudah mengarah ke desa tersebut. (DTK/PR)
Discussion about this post