BALIPUSTAKANEWS – Tanya: “Dok, kok saya jadi parno ini, setelah mengikuti polemik tentang pemakaian thermo gun selama masa pandemi dan new normal ini. Setiap saya ngantor dan ke supermarket setiap hari bisa terhitung sampai lebih dari sepuluh kali rata-rata setiap hari ditembak dahi saya dengan thermo gun. Katanya itu berbahaya karena sinar lasernya bisa merusak otak. Sementara saya juga sekarang sedang hamil, saya takut juga radiasi sinar X nya bisa mengganggu reproduksi dan kehamilan saya. Parno ini dok. Apa benar thermo gun seberbahaya itu, dok ?” (Metta, Jakarta, 26)
Jawab: Thermo gun memang sedang ramai dibicarakan dan beredar sangat viral di media sosial. Sayangnya banyak yang berkaitan dengan disinformasi dan hoax yang sangat berbahaya jika dipercaya masyarakat.
Alat pengukur suhu praktis yang sering dijumpai belakangan ini saat pandemi telah menjadi korban baru dari informasi keliru terkait Covid-19. Memang banyak sekali yang menanyakan manfaat dan keamanan thermo gun atau thermal gun dengan bentuknya sekilas menyerupai pistol yang ditembakkan ke dahi itu.
Kontroversinya menjadi viral saat beredar video perbincangan dua orang tokoh publik di Indonesia yang mengatakan bahwa thermo gun dikhawatirkan dapat merusak jaringan otak, karena thermo gun disebutkan sinar lasernya dipakai untuk memeriksa kabel panas bukan untuk temperatur manusia. Begitu disebutkan.
Tentu saja ini adalah informasi yang keliru dan menyesatkan. Karena thermo gun itu menggunakan inframerah bukan laser. Tentu saja efek dan level risiko sinar infra merah berbeda dibandingkan sinar laser. Infra merah dalam thermo gun ini tidak berbahaya buat otak. Disamping itu thermo gun yang beredar di seluruh dunia ini sudah lolos uji kesehatan dan sudah diperhitungkan aman digunakan. Thermo gun ini juga tidak akan berpengaruh pada sistem saraf dan retina mata karena tidak memancarkan radiasi seperti pada sinar-X. Ini sudah dibuktikan oleh banyak hasil dan bukti ilmiah.
Discussion about this post