BALIPUSTAKANEWS – Sutradara Lee Jae-kyoo berharap All of Us Are Dead bisa dilanjutkan ke musim kedua. Menurutnya, banyak hal yang bisa dikembangkan dalam drama zombi All of Us Are Dead season 2 dan berbeda dari pendahulunya.
“Jika musim pertama bisa dibilang menyuguhkan kelangsungan hidup umat manusia, musim berikutnya bisa berbicara (lebih banyak) tentang zombi,” kata sutradara Lee Jae-kyoo seperti diberitakan Korea Herald, Senin (7/2).
“Jadi saya berharap bisa memberikan musim yang baru bagi penonton,” kata Lee Jae-kyoo.
All of Us Are Dead merupakan hasil adaptasi webtun zombi legendaris bertajuk serupa karya Joo Dong-geun. Namun, Lee Jae-kyoo mengungkapkan beberapa hal diubah untuk versi drama.
“Saya pasti menyempurnakan beberapa karakter dan membuatnya terlihat tidak terlalu kejam dan membunuh, termasuk Gwi-nam dan Na-yeon,” tuturnya.
All of Us are Dead mengisahkan para siswa SMA Hyosan yang terperangkap di sekolah dan mencoba menyelamatkan diri dari wabah virus zombi. Mereka harus segera keluar dari sekolah sebelum terinfeksi dan menjadi zombi.
Demi bertahan hidup, para siswa berupaya melawan zombi menggunakan barang-barang yang ada di sekolah, seperti kursi dan meja. Para siswa mau tidak mau harus bersatu untuk bertahan hidup melawan kawanan zombi yang berkeliaran di lorong-lorong sekolah.
Berdasarkan data internal Netflix, All of Us Are Dead langsung menduduki peringkat atas daftar Netflix Top 10 TV (non-English) di 91 negara usai tayang perdana pada 28 Januari 2022.
Drama yang dibintangi banyak artis-artis baru itu telah ditonton 124,79 juta jam yang menempatkannya di puncak daftar Top 10 di 29 negara, termasuk Korea Selatan, Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Prancis, Jerman, dan masih banyak lagi.
Hal tersebut membuat All of Us Are Dead menjadi tayangan Korea keempat yang menguasai daftar mingguan Netflix, setelah Squid Game, Hellbound, dan The Silent Sea.
All of Us Are Dead memiliki 12 episode yang tayang perdana pada 28 Januari 2022 di Netflix.
(LP/GOOGLE)
Discussion about this post