Balipustakanews.com, Klungkung – PT PLN (Persero) menjalin kerja sama dengan Universitas Udayana (Unud) untuk memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat pesisir di Desa Jungut Batu, Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, Bali. Kerja sama ini diwujudkan melalui program pendampingan budidaya rumput laut, yang telah mencapai tonggak penting dengan panen perdana pada hari Selasa.
Deputi SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata, menyatakan kekagumannya terhadap kemajuan program tersebut. Ia menyoroti bagaimana masyarakat mulai beralih dari metode tradisional ke teknik budidaya yang lebih modern, serta menekankan potensi besar rumput laut sebagai komoditas ekonomi, seperti yang sudah berkembang di Kupang, NTT dengan produk olahan seperti nori.
EVP Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto, menyampaikan bahwa peran PLN di Nusa Lembongan bukan hanya sebatas penyedia listrik, melainkan juga sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi lokal. Program ini, lanjutnya, tidak hanya fokus pada rumput laut, tetapi juga menyasar pengembangan pariwisata berkelanjutan dan pelestarian terumbu karang.
Program bertajuk Desa Berdaya Rumput Laut ini menunjukkan hasil menggembirakan, dengan peningkatan produksi hingga dua kali lipat dibanding metode konvensional dan kenaikan pendapatan petani sebesar 20–40 persen. Selain itu, program ini berhasil menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 50 warga lokal dan merehabilitasi lahan laut seluas 2 hektar.
Prof. Mayuni, Ketua Harian Yayasan Jaga Alam Sejahtera, menuturkan bahwa program ini mencakup pelatihan, inovasi budidaya, pendampingan, dan pemasaran, dengan dukungan infrastruktur seperti bank bibit unggul dan teknologi pengering.
Beberapa capaian penting lainnya termasuk penyediaan 40 unit horinet berbahan lokal, pelibatan 54 peserta dalam kegiatan sosialisasi, penandatanganan MoU dengan Unud untuk pendampingan jangka panjang, serta rencana pembentukan koperasi desa guna memperkuat kelembagaan.
Ke depan, program ini akan menekankan pembentukan koperasi sebagai sarana distribusi hasil panen dan pengembangan wisata edukasi rumput laut, yang diharapkan dapat menarik wisatawan dan membuka peluang ekspor produk olahan bernilai tambah. (ant/pr)
Discussion about this post