Balipustakanews.com, Denpasar – SMP Sapta Andika di Denpasar, Bali, mulai menerapkan pembelajaran koding guna meningkatkan literasi digital sekaligus melatih kemampuan pemecahan masalah siswa.
Kepala sekolah, I Gede Eka Nuryada, menyebut program ini sudah dijalankan sejak 2022, sebelum adanya aturan resmi dari pemerintah. Kegiatan belajar koding diberikan kepada siswa kelas VIII di laboratorium komputer, dengan bimbingan dua guru TIK.
Laboratorium tersebut dilengkapi sekitar 45 komputer dan 40 perangkat koding berupa arduino untuk mendukung praktik langsung. Menurut salah satu guru TIK, Zakaria Abdul Jalil, materi yang diajarkan meliputi dasar-dasar pemrograman menggunakan Scratch bahasa visual yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka.
Scratch dinilai memudahkan siswa karena berbasis balok perintah, sehingga mereka bisa membuat aplikasi gim, animasi, media belajar, hingga presentasi interaktif tanpa perlu menulis kode panjang. Dengan begitu, siswa tidak hanya menjadi pengguna konten digital, tetapi juga memahami cara membuatnya sekaligus terbiasa berpikir logis dalam menyelesaikan masalah.
Hasilnya cukup membanggakan. Siswa SMP Sapta Andika berhasil meraih juara tiga Olimpiade Informatika Nasional 2023, dan bahkan juara pertama di tingkat nasional pada 2024.
Sementara itu, pemerintah melalui Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 menetapkan koding dan kecerdasan buatan (AI) sebagai mata pelajaran pilihan yang akan diterapkan bertahap mulai tahun ajaran 2025/2026. Kebijakan ini merupakan revisi dari Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 sebagai bentuk penyesuaian kurikulum untuk memperkuat kompetensi digital generasi muda dalam menghadapi tantangan global. (ant/pr)






Discussion about this post