Balipustakanews. com, Denpasar – Pada Senin, 6 Oktober, satu orang korban meninggal dunia dalam kebakaran gudang elpiji di Jalan Cargo Taman I, Banjar Uma Sari Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali. Korban meninggal tersebut bernama Purwanto (40).
Purwanto (40) adalah pria asal Kecamatan Muncar, Wilayah Administratif Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim). Beliau meninggal di Denpasar Prof. Rumah Sakit Pusat Ngoerah (RSUP).
“Iya betul, korban meninggal dunia pada pukul 13.45 WITA akibat luka bakar 2a-3 atau 45 persen,” Kepala Humas RSUP Prof. Tim media Ngoerah Denpasar I Dewa Ketut Cresna pada Senin (10/6).
Berdasarkan pemeriksaan di RSUP Sanglah Denpasar, jenazah Purwanto langsung diangkut ke kampung halaman menggunakan ambulans dengan didampingi beberapa kerabatnya.
Dewa Kresna mengatakan Purwanto merupakan satu dari delapan korban luka yang dilarikan ke RSUD Ngoerah. Ia dilarikan ke RS Pusat beberapa jam setelah kebakaran penyimpanan LPG terjadi pada Minggu pagi (6 September).
Selain Purwanto, korban Eka Budi Santoso, Robiaprianus Amputasi, Ernus, Yolla Ardy, M Sofyan, Yudis Aldyanto dan Didik Suryanto dibawa ke RS Prof Ngoerah. Mereka kemudian dirawat di ruang bakar.
“Karena luka bakarnya hanya 36 persen hingga 88 persen. Mereka dibawa ke IGD,” lanjutnya.”Pasien yang meninggal diangkut oleh pihak keluarga. Delapan sampai 14 orang dan rujukan dari beberapa RS yang merawat korban, namun kini menjadi 13 orang,” tambah Dewa Kresna.
Sebelumnya, Kepala Dusun Uma Sari Ubung Kaja Bimantara Ari Sugandi mengungkapkan, sebanyak 18 pekerja tewas dalam kebakaran gudang elpiji dan paralon di Jalan Cargo Utara, Denpasar, Bali. Puluhan korban mengalami luka bakar parah.“Saya konfirmasi ke pegawai, semua (korban) memang bekerja di sini,” kata Bimantara, Minggu (6 September).
Katanya, lokasi kebakaran adalah gudang distributor LPG. Gudang agen distribusi gas cair tempat terjadinya kebakaran sebelumnya berlokasi di Jalan Cargo Kenang. Mulai tahun 2021, gudang telah berpindah ke Jalan Cargo Taman 1.
Selama itu, Bimantara mengatakan warga sekitar tidak pernah melihat aktivitas mencurigakan atau mencium bau gas di lokasi tersebut. Ia juga tidak pernah mengetahui situasi dan kondisi keselamatan pekerja gudang.
Lanjutnya, saat kejadian, pintu gudang dalam keadaan tertutup dan gembok masih terpasang. Puluhan pekerja korban masih bekerja di gudang tersebut.”Hari ini (operasinya) seperti perantara distribusi gas pada umumnya. Bawa mobil dan bagikan LPG. Nah, menurut warga, gembok tersebut masih terpasang saat kejadian. Tapi ternyata ada orang yang bekerja di dalam,” ujarnya.
Bimantara mengatakan, empat pekerja saat ini mendapat perawatan di RSU Mangusada Badung, dua korban mendapat perawatan di RS Balimed, dan delapan pekerja di RSUD Prof Ngoerah, serta tiga orang. Selengkapnya di RS Surya Husadha Ubung
(PR/DTK)
Discussion about this post