BALIPUSTAKANEW – Kota dan Kabupaten Cirebon ada di Jawa Barat sebelah utara, berbatasan langsung dengan laut Jawa.
Sejak dulu daerah ini ramai dikunjungi para pedagang dari berbagai daerah, karena memang merupakan salah satu daerah persinggahan kapal.
Tak heran beragam pengaruh budaya hingga agama ada di daerah ini, termasuk soal kuliner.
Selain menjadi pusat perkembangan Islam serta perdagangan, Cirebon terkenal dengan kuliner khasnya yang sangat tradisional dan yang pasti wajib Anda coba jika berkunjung ke sana.
1. Nasi Jamblang
Nasi Jamblang atau Sega Jamblang merupakan salah satu kuliner khas Cirebon yang bisa dibilang sangat unik, karena lauk pauknya dibungkus menggunakan daun jati.
Nasi Jamblang ini tidak ada kaitannya dengan buah Jamblang, Sega Jamblang diambil dari nama sebuah desa yang ada di Kabupaten Cirebon yang bernama desa Jamblang.
Dulunya Nasi Jamblang ini dibawa para pekerja sebagai bekal makan. Mereka menggunakan daun jati sebagai upaya mensiasati agar nasi dan lauk yang dibawa tidak basi.
Nasi Jamblang berisi beberapa lauk seperti telur balado, semur hati, sayur tahu, ikan asin goreng dan balakutak cumi. Walaupun teksur daun jati cederung kasar, namun tidak sedikitpun mengubah keikmatan di lauk dan nasi dalamnya.
Beberapa tempat yang menyediakan Nasi Jamblang di Cirebon antara lain Nasi Jamblang Mang Gaber di Jalan Sisingamagara, Nasi Jamblag Mang Nur di Jalan DR.Ciptomangunkusumo no.8, dan Nasi Jamblang Jo Paul di Jalan Kalioka, Kedawung Kabupaten Cirebon.
2. Nasi Lengko
Nasi Lengko ini adalah kuliner khas Cirebon yang sederhana, namun kaya rasa. Kuliner ini terdiri dari nasi putih yang dipadu dengan lauk dan sayur yang terdiri dari tempe dan tahu goreng, toge, timun, daun bawang dan seledri.
Semua itu disiram dengan saus kacang dan dilengkapi dengan taburan bawang goreng serta tambahan kerupuk putih dan cabe rawit di atasnya.
Rasanya perpaduan antara pedas, manis, gurih namun tetap segar karena ada campuran sayuran di dalamnya.
Di Cirebon, kita mudah menemui penjual Nasi Lengko, mulai dari rumah makan hingga kaki lima. Di antara penjual Nasi Lengko di Corebon yang terkenal ada di Jalan Parujakan arah gudang air. Di depan gang sudah terlihat gerobak berwarna biru dan ramai pembeli dari jam 07.00 hingga 09.00 WIB.
3. Docang
Docang khas Cirebon terdiri dari irisan lontong yang ditaburi parutan kelapa muda ditambah irisan daun singkong dicampur tauge yang sudah direbus.
Setelah itu disiram kuah panas yang berisi sejenis oncom yang disebut Dage. Dahulu kala docang merupakan makanan untuk meracuni Wali Songo yang sedang berdakwah di Masjid Agung.
Jika Anda mencicipi Docang, jangan lupa beri kerupuk dan sambal rebus agar lebih nikmat. Jika tertarik mencoba Docang, Anda bisa berkunjung ke Jl. Lawang Gada Kesambi. Di sebelah kiri jalan arah Kesambi, ada sebuah warung Docang yang buka dari 6 pagi hingga 10 malam.
4. Empal Gentong
Empal Gentong merupakan makanan khas Cirebon yang berbahan dasar daging sapi. Rupa Empal Gentong persis seperti gulai yang memakai kuah bersantan berwarna kekuning-kuningan.
Empal Gentong berisikan potongan daging sapi. Jika suka, Anda juga bisa menambahkan jeroan seperti usus, babat dan daging tanpa lemak. Sebelum dihidangkan, daging dan jeroan tersebut terlebih dahulu dibumbui dan direbus, sehingga kaya rasa.
Meski Empal Gentong awalnya makanan dari timur tengah, namun sudah berkembang dan diadaptasikan dengan rasa khas Cirebon.
Disebut Empal Gentong karena zaman dulu kuliner ini dibuat dengan cara direbus di dalam gentong.
Hal yang membuat Empal Gentong ini enak adalah cara pembuatannya yang masih menggunakan kayu bakar serta gentong yang dipakai untuk merebus daging.
Soal rasa patut diacungkan jempol karena kuah santan dalam Empal Gentong begitu kental dan gurih. Ditambah dengan bumbu rempah yang meresap hingga ke setiap potongan daging.
Bila berkunjung ke Cirebon dan ingin mencicipi Empal Gentong, Anda bisa melipir ke Empal Gentong Juragan 76 di Jalan Jurang no 76 atau Empal Gentong Khas Cirebon Ibu Eti di Jalan Yupiter IV nomor 10
5. Empal Asem
Empal Asem hampir sama dengan Empal Gentong. Perbedaanya Empal Asem menggunakan daging sapi sandung lamur atau bagian belakang paha sapi yang tidak berlemak.
Cara pembuatanya hampir sama dengan Empal Gentong, yakni potongan daging sapi dibumbui dengan berbagai rempah yang diberi kuah santan.
Namun berbeda dengan Empal Gentong, dalam pengolahannya, Empal Asem ditambah dengan air asem.
Ini membuat rasa Empal Asem menjadi gurih namun ada sensasi rasa asam.
(LP/GOOGLE)
Discussion about this post