Balipustakanews.com, Bandar Lampung – Pelatih Bali United, Johnny Jansen, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah tim asuhannya kalah 1-2 dari Bhayangkara Presisi Lampung FC dalam laga pekan ke-11 Super League, Jumat (7/11/2025) di Stadion Sumpah Pemuda, Bandar Lampung. Kekalahan itu semakin terasa pahit karena Tim Receveur diganjar kartu merah.
Usai pertandingan, Jansen menyampaikan rasa frustrasinya. Ia menilai, pertandingan sudah berjalan berat sejak timnya kebobolan di awal laga. “Kami memulai pertandingan tidak bagus karena kebobolan cepat. Kami tahu akan kewalahan menghadapi mereka, apalagi Bhayangkara FC sejauh ini baru kebobolan enam gol,” ujar Jansen dalam rekaman audio yang diterima media.
Meski tertinggal, pelatih asal Belanda tersebut sempat yakin Bali United bisa membalikkan situasi setelah berhasil menyamakan skor. Namun harapan itu pupus ketika Receveur mendapat kartu kuning kedua karena pelanggaran terhadap pemain Bhayangkara.
“Setelah imbang kami mulai menguasai pertandingan. Tetapi, sayangnya kami mendapat kartu merah dan kebobolan hampir bersamaan. Kami mampu memainkan sepak bola yang bagus, tetapi bagus saja tanpa kemenangan tidaklah cukup,” tutur Jansen penuh penyesalan.
Hasil ini membuat Serdadu Tridatu tertahan di papan tengah klasemen dengan koleksi 13 poin dari 11 laga—hasil tiga kali menang, empat imbang, dan empat kekalahan.
Bali United kini menatap laga berikutnya melawan Persis Solo di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pada 23 November 2025. Jansen berharap anak asuhnya dapat segera bangkit dan memperbaiki performa agar tidak kembali kehilangan poin penting di kandang sendiri. (prn)





