BALIPUSTAKANEWS – Kepala bidang Pembinaan Prestasi PBSI Rionny Mainaky puas dengan pencapaian tim putri Indonesia di Badminton Asia Team Championship (BATC) 2022.
Hal itu diungkapkan Rionny lantaran pemain yang dikirimnya ialah pemain-pemain muda terkuat saat ini. Seperti diketahui, berbeda dari kejuaraan-kejuaraan beregu sebelumnya, PBSI selalu menurunkan pemain senior seperti Greysia Polii dkk.
Induk organisasi bulutangkis nasional itu justru mengirimkan pemain pelapisnya. Satu-satunya pemain senior dan sarat pengalaman hanya lah Gregoria Mariska Tunjung. Ia diminta ikut tak hanya karena merupakan tunggal putri nomor satu di Indonesia saat ini, tapi diharapkan bisa memimpin skuad putri muda unjuk diri di kejuaraan beregu senior.
Hasilnya pun di luar dugaan. Mereka menjadi juara di ajang yang merupakan kualifikasi Piala Uber 2022 tersebut. Rionny bangga sekaligus puas.
“Kemarin kami kan kirim putri yang terkuat, sementara tim putra yang terbaik. Kami lihat tim lawan kirim tim pelapis dua. Sementara kami, intinya, dengan Gregoria itu yang terbaik, tetapi yang lainnya kan muda. Jadi juara puas juga, ada kemajuan,” kata Rionny
Menariknya, tunggal putri yang sebelumnya selalu dipandang sebelah mata lantaran prestasinya yang stagnan, kini mulai mengalami banyak kemajuan. Padahal jika dibandingkan dengan sektor lain, tunggal putri termasuk ‘pincang’ karena tak memiliki pelatih kepala yang benar-benar khusus menukangi tim tunggal putri.
Sebab, Rionny Mainaky yang selama ini menjadi pelatih kepala tim putri juga merangkap sebagai Kepala bidang Pembinaan Prestasi Olahraga PBSI. Itu artinya juga mengemban tugas ke seluruh sektor program kepelatihan di Pelatnas.
“Saya naik jadi Kabid Binpres malah harus urus yang lain juga, di putra juga,” ungkap Rionny.
“Tetapi, Herli (Djaenudin, asisten pelatih tunggal putri) sudah bersama saya cukup lama dan program sudah jalan 1-2 tahun. Mereka saya bikin tanpa pelatih pun mereka bisa mandiri. Jadi kalau pun tidak saya mendampingi langsung, mereka tidak kaget. Jangan terlalu menganggap saya segalanya. Mereka harus siap,” ujarnya.
Hal itu pun sudah dibuktikan oleh para pemain putri. Sebut saja, Putri Kusuma Wardani saat melawan Lee Se Yeon, di babak penyisihan Grup Z melawan Korea. Kalah di penyisihan, Putri berhasil revans atas Lee di final.
“Dia (Putri KW) mainnya enggak maksimal, penampilan 50-60 persen, tapi selalu saya siapkan solusi untuk laga berikutnya. Kalau naikkan sedikit bisa menang kok. Sekali lagi saya tekankan harus yakin.”
“Lihat di babak grup dengan penampilan anak-anak lawan Korea dan final lawan Korea lagi, saya yakin juara. Asal Putri KW percaya diri, sudah itu (bisa),” tutup Rionny Mainaky.
(LP/GOOGLE)
Discussion about this post