BALIPUSTAKANEWS,DENPASAR, Rangkaian Pertemuan Presidensi G20 di Bali yang puncaknya berlangsung pada tanggal 15 – 16 November 2022 telah terlaksana dengan sukses, aman, dan sentosa. Selama rangkaian acara ini berlangsung, tidak terjadi hujan sama sekali, terutama di kawasan pelaksanaan kegiataan. Melalui konferensi pers pada Jumat, 18 November 2022 di Gedung Jaya Sabha, Denpasar, Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan bahwa kelancaran dan kesuksesan Presidensi G20 tidak luput dari upaya secara sekala dan niskala yang beliau lakukan bersama jajarannya dengan sungguh-sungguh dan totalitas yang maksimal.
Upaya yang dilakukan secara Niskala adalah dengan melaksanakan Upacara Ngrastiti Bhakti yang bertujuan untuk memohon agar penyelenggaraan Pertemuan Presidensi G20 berjalan dengan lancar, nyaman, aman, damai, dan sukses, serta memohon agar tidak ada hujan selama berlangsungnya Pertemuan Presidensi G20. Rangkaian Upacara Ngrastiti Bhakti ini berlangsung di 23 Pura Kahyangan Jagat dengan upacara awal pada Purnama Kaulu tanggal 17 Januari 2022 (Soma Pon Matal) di 6 pura (Pura Penataran Silawana Hyang Sari, Lempuyang, Pura Andakasa Pura Goa Lawah, Pura Batukaru, Pura Uluwatu, dan Pura Wi Mukti). Selanjutnya, pada 6 Februari 2022 (Redite Pon Prangbakat) dilaksanakan Ngider Bhuana di 4 pura, yaitu Pura Puncak Mangu, Pura Ulun Danu, Songan, Pura Agung Besakih (Dalem Puri, Basukian, Sunarin Jagat, dan Padma Tiga), serta Pura Pasar Agung Besakih Giri Tolangkir. Kemudian, upacara Ngider Bhuana ini kembali dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2022 (Anggara Kasih Prangbakat) di 2 pura (Pura Bukit Indrakila dan Pura Hyang Aluh/Prajapati, Besakih). Kemudian, pada tanggal 9 Oktober 2022 (Redite Pon Dukut) di 8 pura (Pura Silawana Hyang Sari, Pura Windhu Sari, Pura Silayukti, Pura Andakasa, Pura Goa Lawah, Pura Dalem Sakenan, Pura Geger, dan Pura Uluwatu). Terakhir, dilaksanakan pada tanggal 12 November 2022 (Saniscara Paing Ukir) di 3 pura (Pura Pucak Sinunggal, Pura Bukit Indrakila, dan Pura Tegal Suci Pagenian, Besakih).
Upaya lainnya yang beliau lakukan, yaitu menugaskan semua bendesa adat di wilayah Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Kuta, Kecamatan Kuta Selatan, dan Kecamatan Denpasar Selatan, untuk bersama-sama Ngrastiti Bhakti sekaligus Nyejer, mulai tanggal 12-17 November 2022. Disamping itu, Gubernur Koster juga melaksanakan Upacara Doa Bersama pada tanggal 26 Oktober 2022 (Buda Kliwon, Sinta) bertepatan dengan Hari Suci Pagerwesi, pukul 18.00 Wita, di Peninsula, ITDC Nusa Dua, yang diikuti 1.300 Pamangku dan Pemimpin Umat Beragama, serta dihadiri oleh Menko Maritim dan Investasi, Luhut B. Panjaitan. Doa Bersama ini dipimpin oleh Ida Shri Bhagawan Putra Nata Nawa Wangsa Pemayun. Pelaksanaan Doa Bersama juga diikuti secara serentak oleh para pemangku, prajuru desa adat, dan krama desa adat, di Pura Puseh/Pura Desa yang ada di 1.493 Desa Adat se-Bali.
Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan bahwa pada acara Gala Dinner yang berlangsung di tempat terbuka dengan hiasan panggung yang luar biasa, tanggal 15 November 2022, pukul 19.30 WITA, di Garuda Wisnu Kencana, awalnya dikhawatirkan akan terjadi hujan, tetapi selama acara berlangsung, sama sekali tidak ada hujan, suasana sangat cerah dan terang, bahkan terlihat banyak bintang. Demikian pula ketika para Kepala Negara melaksanakan penanaman mangrove, di Tahura, tanggal 16 November 2022, pukul 08.30 WITA, semula dikhawatirkan akan ada hujan, sebaliknya cuaca cerah dan tidak terjadi hujan sama sekali. Beliau menegaskan kondisi yang baik ini bisa dicapai, hanya dengan Doa Ngrastiti Bhakti, sama sekali tidak memakai pawang hujan.
Terkait upaya secara sekala, Gubernur Bali, Wayan Koster, mendapat tugas dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bapak Ir. Basuki Hadi Mulyono, untuk melakukan pengawasan dan percepatan pembangunan serta penataan infrastruktur/sarana-prasarana strategis seperti: (1) Pembangunan Gedung Baru VVIP, Bandara I Gusti Ngurah Rai; (2) Penataan Penyemaian Mangrove, di Tahura; (3) Pembangunan Wantilan Pura Luhur Candi Narmada (tempat para Kepala Negara transit); (4) Membangun Taman di depan Patung I Gusti Ngurah Rai, Tuban; (5) Penataan dan pembangunan sarana-prasarana di Garuda Wisnu Kencana; (6) Penataan Jalan Tol Bali Mandara, dengan lampu berisi ornamen Bali, penghijauan, panel surya, gerbang tol baru dengan aksara Bali; dan (7) Pelebaran jalan dan penataan jalur pedestrian menuju Hotel Apurva Kempinski, menuju Kawasan Garuda Wisnu Kencana, dan menuju Penyemaian Mangrove, Tahura.
Disamping upaya tersebut, Gubernur Bali, Wayan Koster, juga mengarahkan Bendesa Adat di wilayah Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Kuta, Kecamatan Kuta Selatan, dan Kecamatan Denpasar Selatan, agar semua jalur dan lokasi tempat penyelenggaraan Pertemuan Presidensi G20 dihiasi dengan Penjor.(TA/HpB)
Discussion about this post