BALIPUSTAKANEWS, DENPASAR, Dalam konferensi pers yang berlangsung pada Jumat, 18 November 2022 di Gedung Jaya Sabha, Denpasar, Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan bahwa Pertemuan Presidensi G20 yang diselenggarakan pada 15-16 November 2022 dengan dihadiri 20 negara anggota G20, 9 negara undangan, dan 14 lembaga internasional telah memberi manfaat langsung dan tidak langsung pada Bali.
Beliau menyampaikan bahwa dengan terlaksananya Presidensi G20, Bali memperoleh manfaat secara langsung, yaitu perolehan dana pembangunan infrastruktur (sarana-prasarana) dengan total anggaran lebih dari Rp 800 miliar dari APBN. Hal ini tentunya tidak hanya berfungsi untuk menunjang acara Presidensi G20, melainkan juga bermanfaat untuk meningkatkan Bali sebagai destinasi utama wisata dunia.
Infrastruktur/sarana-prasarana yang dibangun atas perolehan anggaran tersebut salah satunya adalah Gedung VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan desain dan fasilitas yang sangat bagus. ‘’Bapak Presiden mengatakan bagus banget dan saya kira Gedung VVIP bandara terbaik di Indonesia, dan juga diberikan kawasan tempat Penyemaian Mangrove di Tahura yang sangat luar biasa, akan menjadi destinasi wisata alam,’’ ungkap Gubernur Wayan Koster.
Gubernur Wayan Koster kemudian melanjutkan pemaparannya bahwa Pertemuan Presidensi G20 juga bermanfaat langsung untuk percepatan pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali, pasca-pandemi COVID-19. Sebagai contohnya, yaitu penggunaan produk IKM/UMKM lokal Bali, di antaranya kain Tenun Endek Bali oleh para Kepala Negara dan Pimpinan Lembaga Internasional serta souvenir, sajian makanan di hotel menggunakan bahan produk pertanian lokal Bali, serta ditampilkannya budaya Bali ketika menyambut Tamu Negara Partisipan Presidensi G20.
‘’Saya sudah mendapat respons dari para IKM dan UMKM, mereka sangat bangga karena kain Tenun Endek juga dipakai oleh para panitia,’’ ujar Gubernur.
Sementara itu, mengenai manfaat tidak langsung, Gubernur Wayan Koster menjelaskan bahwa dengan terlaksananya Presidensi G20, secara langsung akan menunjukkan kekayaan, keunikan, dan keunggulan Budaya Bali dihadapan masyarakat dunia; semakin memperkuat posisi Bali sebagai destinasi utama wisata dunia; semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat dunia, bahwa Bali mampu mengelola event berskala internasional dengan nyaman, aman, damai, dan sukses; menunjukkan keramah-tamahan masyarakat Bali yang luar biasa dihadapan masyarakat dunia; dan Pariwisata Bali menjadi semakin naik kelas, semakin dipercaya, dan semakin mendunia.(TA/HpB)
Discussion about this post