BALIPUSTAKANEWS – Sampai saat ini ada banyak perusahaan startup di Indonesia. Perusahaan tersebut bergerak di berbagai bidang. Sebuah laporan bertajuk Emerging Giants in Asia Pasific, mengungkap ada 10 startup digital yang disebut akan menjadi ‘raksasa’ baru di Indonesia.
Laporan dari KPMG dan HSBC itu melihat bagaimana ekonomi digital di Indonesia baru saja ‘lepas landas’ dalam beberapa tahun terakhir. Di mana ekonomi digital Tanah Air dinilai masih akan terus bertumbuh hingga beberapa tahun ke depan. Belum lagi kehadiran startup digital yang mengalami lonjakan dengan total komunitas startup di Indonesia yang tumbuh menjadi lebih dari 5.400 bisnis.
Berikut ini beberapa perusahaan startup yang mula berkembang bahkan mulai melebarkan sayap hingga Asia Tenggara.
1. Gojek
Gojek adalah perusahaan yang bergerak di layanan transportasi online. Di Indonesia Gojek sudah memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Penggunanya sudah tersebar di hampir seluruh Indonesia. Kesuksesan Gojek di Indonesia membuat perusahaan ini akhirnya memutuskan untuk melebarkan sayap ke pasar luar negeri. Pada Januari 2019 lalu, gojek hadir di Singapura. Tak hanya di Singapura, Gojek juga hadir di Vietnam dengan nama GoViet dan mulai hadir juga di Thailand. Tahun 2021 lalu Gojek bergabung dengan e-commerce asal Indonesia, Tokopedia. Kedua bergabung dan membentuk GoTo. Berdasarkan data CB Insight, GoTo bahkan menempati posisi pertama sebagai startup unicorn Indonesia dengan nilai valuasi terbesar.
2. Ruangguru
Ruangguru adalah perusahaan teknologi pendidikan terbesar di daerah Asia Tenggara. Selain hadir di Indonesia, Ruangguru juga hadir di berbagai negara Asia Tenggara lain seperti Thailand dan Vietnam.
3. Waresix
Waresix merupakan startup di bidang logistik. Menurut laman resminya, Waresix berfokus pada optimalisasi logistik dengan membuat proses lebih transparan bagi klien dan lebih efisien bagi perusahaan pengangkutan dan pengemudi truk. Startup ini memberikan solusi satu atap untuk transportasi darat atau laut, serta penyimpanan dingin dan penanganan kargo umum.
4. Payfazz
Payfazz merupakan fintech alternatif pembayaran overing untuk orang Indonesia. Sejak 2016, mereka telah memberikan kemudahan akses dan layanan teknologi keuangan bagi pelaku UMKM. Platform ini merupakan gabungan dari jangkauan ratusan juta agen yang tersebar di seluruh Indonesia, fitur dan layanan pada aplikasi, serta serta partner terpercaya.
5. OY!
OY! merupakan perusahaan financial technology atau fintech yang berfokus pada layanan money moving. Dimulai dari 2017, OY! memberikan keleluasaan bagi pengguna dalam mengatur kebutuhan finansial dengan menawarkan platform pembayaran kolaboratif yang terintegrasi dan mudah digunakan. OY! bermitra dengan semua pihak, mulai dari bank, pemerintah, bisnis skala kecil, startup, hingga perusahaan-perusahaan besar skala regional dan dunia.
6. Modalku
Modalku adalah platform pendanaan digital untuk UMKM berbasis teknologi finansial yang ada di Indonesia. Perusahaan rintisan di Indonesia ini menghubungkan UMKM berpotensi dan pendanaan yang berguan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi negara dan membentuk dunia keuangan yang lebih inklusif. Modalku kini hadir di berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Co-founder Modalku mengatakan bahwa potensi pasar di Thailand besar. Funding Societies menuliskan bahwa separuh lebih dari tiga juga UMKM di Thailand mengalami kesulitan dalam mendapatkan pinjaman usaha terutama modal jangka pendek.
7. Kredivo
Startup Indonesia lainnya yang merambah pasar Asia Tenggara yaitu Kredivo. Perusahaan rintisan ini bergerak di industri keuangan dan menyediakan platfrom pembayaran keuangan secara digital yang berbasis kredit. Perusahaan ini sudah masuk ke Vietnam pada Agustsu 2021 melalui perusahaan patungan Phoenix Holding. Perusahaan patungan ini diklaim sebagai pionir perusahaan investasi keluarga di Vietnam dengan portofolio terdiversifikasi pada sektor konsumen, layanan keuangan, ritel, dan teknologi. (Sy/Google)
Discussion about this post