BALIPUSTAKANEWS – Sejak pemberlakuan adaptasi kebiasaan baru (new normal) di Bali mulai 9 Juli, desa adat Yeh Gangga, Tabanan sudah membuka kawasan obyek wisata pantai Yeh Gangga dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat. Para pengunjung wajib menggunakan masker selama berada di pantai dan tidak membuat kerumunan. Selain itu, begitu masuk gapura menuju pantai Yeh Gangga, para pengunjung sudah diwajibkan cuci tangan di pos yang dijaga anggota Satgas Gotong Royong. Jika ada pengunjung yang melanggar, petugas akan memulangkan atau melarang yang bersangkutan masuk ke kawasan pantai.
Sejak dibuka, kawasan pantai Yeh Gangga mulai dipadati pengunjung baik dari masyarakat lokal Tabanan maupun dari luar Tabanan. Rata-rata kunjungan sudah di angka 500 orang per hari. Bendesa adat Yeh Gangga, I Ketut Dolia mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, kawasan pantai Yeh Gangga tentu tidak sebebas seperti sebelumnya, namun lebih diperketat dalam hal protokol kesehatan. Ini dilakukan untuk mencegah munculnya klaster baru. “Sebelum mengambil kebijakan membuka kembali kawasan pantai Yeh Gangga, pihaknya bersama Satgas Gotong Royong Desa Adat Yeh Gangga telah mengecek kesiapan protokol kesehatan yang wajib dipenuhi. Seperti penyediaan tempat cuci tangan di warung desa adat yang ada di kawasan pantai, serta mewajibkan penggunaan APD seperti masker maupun face shield, serta rutin melakukan pencegahan dengan desinfektan,” ungkap Dolia.
Discussion about this post