Balipustakanews.com, Badung – Sejumlah sekaa teruna (ST) atau pemuda banjar memperketat pengawasan imbas terjadinya beberapa peristiwa pembakaran ogoh-ogoh. Upaya memperketat pengawasan salah satunya dilakukan ST Yuwana Giri, Banjar Tegal Kuta, Desa Adat Kuta, Badung.
“Kami mengajak kawan-kawan untuk memperhatikan (keamanan) setiap karya yang kami buat, termasuk keselamatannya. Kalau orang Bali bilang, ngijengin (menjaga atau menemani),” kata Humas ST Yuwana Giri Pande Dwipayana ditemui di Kuta, Jumat (1/3).
Pande mengatakan pemuda Banjar Tegal Kuta memang sudah menerapkan kedisiplinan terkait keamanan banjar. Misalnya dengan menutup dan menggembok pagar banjar.
Sering kali pemuda Banjar Tegal beraktivitas di banjar hingga pagi. Selain mengerjakan ogoh-ogoh, banyak juga aktivitas lain yang dilakukan pemuda di banjar tersebut.
“Jadi, (dari dulu) sampai sekarang, begitulah teman-teman. Pagar (banjar) kami gembok dan dikunci. Kalau memang ada kegiatan saat malam sampai pagi hari, biasanya masih ada (pemuda) yang menjaga ogoh-ogohnya,” jelas Pande.
Pande tidak memungkiri masih ada kekhawatiran di antara para pemuda banjar terkait insiden pembakaran ogoh-ogoh. Pande berharap insiden pembakaran tidak menimpa ogoh-ogoh ST Banjar Tegal Kuta.
Ketua ST Banjar Delod Pasar, Desa Adat Blahkiuh Putu Agus Kumara Dinata juga sama. Dia mengajak semua pemuda banjar agar menjaga keamanan setiap karya yang dibuat, termasuk ogoh-ogoh.
”Untuk saya dan kawan-kawan di Banjar Delod Pasar, Blahkiuh, kami juga ngejaga ogoh-ogoh dengan kumpul-kumpul bersama,” terang pemuda yang akrab disapa Gus Kucit itu.
Selain dengan berkumpul bersama, pemuda di Banjar Delod Pasar, Desa Adat Blahkiuh juga membiasakan patroli setiap malam. Tujuannya untuk memastikan keamanan di wilayah tersebut.
“Banjar kami juga lengkap dipasangi kamera CCTV yang merekam penuh lingkungan banjar. Harapan kami juga di sini semoga hal yang tak diinginkan tersebut tidak menimpa kami di sini,” katanya.
Sebelumnya, para pemuda di Banjar Bhuana Asri, Kelurahan Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta Utara, Badung, geram saat mengetahui ogoh-ogoh yang diikutkan lomba di tingkat kecamatan hangus. Mereka menduga ogoh-ogoh tersebut dibakar orang tak dikenal.
Ketua ST Dharma Satya Mandala mengaku kaget saat mendengar ogoh-ogoh di balai banjarnya kini tinggal kerangka yang terbuat dari besi. Bahkan, peristiwa itu terjadi saat tim juri dari Dinas Kebudayaan Badung sedang melakukan penilaian.
Tak berapa lama, ogoh-ogoh milik ST di Perumahan Dalung Permai, Kelurahan Kerobokan Kaja, Badung, Bali, hangus tinggal kerangka pada Rabu (29/2). Padahal, ogoh-ogoh itu disiapkan untuk menyambut Nyepi yang jatuh pada Senin, 11 Maret 2024.
Kepala Lingkungan I Gede Musti mengatakan ogoh-ogoh itu diketahui hangus sekitar pukul 16.00 Wita. Kondisi Perumahan Dalung Permai sepi karena sejumlah penghuninya pulang kampung untuk memperingati Hari Raya Galungan. (PR/DTK)
Discussion about this post