Balipustakanews.com, Denpasar – Semangat pelestarian alam kembali digelorakan di Pulau Dewata. Pemerintah Provinsi Bali akan menggelar Gerakan Gotong Royong Semesta Berencana pada 25–26 Oktober 2025, bertepatan dengan perayaan Rahina Tumpek Wariga, sebuah momentum sakral yang dimaknai sebagai hari penghormatan terhadap tumbuh-tumbuhan.
Gubernur Bali Wayan Koster menyerukan partisipasi seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat aktif dalam gerakan ini. Ia menegaskan, menjaga kelestarian alam merupakan tanggung jawab bersama yang tak bisa ditunda.
“Kalau kita menjaga alam dengan tulus, alam akan menjaga kita. Melalui gerakan ini, mari kita wujudkan Bali yang bersih, hijau, dan harmonis,” ujar Koster di Denpasar, Jumat (24/10).
Gerakan besar ini akan melibatkan puluhan ribu warga dari sembilan kabupaten/kota di Bali, dengan kegiatan yang dimulai Sabtu (25/10) melalui persembahyangan dan penanaman pohon di Pura Pengubengan Besakih. Ritual ini menjadi simbol rasa syukur manusia terhadap alam sebelum aksi nyata dilakukan sehari berikutnya.
Pada Minggu (26/10), aksi berlanjut dengan penanaman pohon dan kegiatan bersih-bersih sungai secara serentak hingga ke tingkat desa adat. Di tingkat provinsi, fokus utama kegiatan diarahkan ke tiga daerah aliran sungai (DAS) penting: Tukad Ayung, Tukad Badung, dan Tukad Mati, yang melintasi wilayah Denpasar, Gianyar, dan Badung. Sementara kabupaten lain akan menyesuaikan dengan lokasi prioritas sesuai kondisi ekologis masing-masing daerah.
Data kegiatan per 24 Oktober 2025:
Jumlah peserta penanaman pohon: 20.453 orang
Luas area penanaman: 314 hektare
Jumlah bibit pohon: 34.047 pohon dari 25 jenis tanaman
Jumlah peserta bersih-bersih sungai: 27.189 orang
Total peserta keseluruhan: 47.642 orang
Lokasi kegiatan tersebar di 9 kabupaten/kota, hingga tingkat desa adat
Adapun jenis pohon yang akan ditanam antara lain jepun, cempaka, sandat, jempiring, durian, nangka, sukun, kelapa genjah, mahoni, beringin, hingga trembesi. Pemilihan jenis ini bukan tanpa alasan. Selain memiliki nilai ekologis tinggi, sebagian tanaman juga berfungsi sebagai bahan upakara, sumber pangan, dan peneduh alami yang mendukung keseimbangan ekosistem Bali.
Gerakan di tingkat provinsi akan dipimpin langsung oleh Gubernur Wayan Koster, sementara di daerah akan dikomandoi oleh bupati dan wali kota. Ribuan peserta yang terdiri atas pegawai pemerintah, aparat TNI/Polri, pelajar, komunitas lingkungan, perangkat desa, serta masyarakat umum telah terdaftar untuk ambil bagian dalam kegiatan ini.
Warga yang ingin berpartisipasi masih dapat mendaftar secara daring melalui tautan resmi berikut:
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSclsLqjjrPM5VasqLsMP6oJrHIMNhqfbOZIyZTQN98sbgdIyQ/viewform
Lebih dari sekadar kegiatan simbolik, gerakan ini diharapkan menjadi gaya hidup baru masyarakat Bali dalam menjaga kelestarian alam.
“Ini bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi gerakan hidup. Kita tanam pohon untuk generasi yang akan datang,” tegas Koster.
Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen menjadikan Gotong Royong Semesta Berencana sebagai tradisi tahunan yang berkesinambungan. Langkah ini sejalan dengan visi pembangunan daerah “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, yakni menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta seluruh isinya. (*/pr)
Discussion about this post