Balipustakanews.com, Denpasar – Pemerintah Kota Denpasar kembali menyalurkan Bina Keluarga Balita (BKB) Kit Stunting sebagai langkah memperkuat penerapan pola asuh yang tepat pada masa krusial 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) serta mendorong pencegahan stunting.
Penyerahan kit edukatif ini dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Denpasar di tiga titik layanan, masing-masing di Kecamatan Denpasar Utara dan Denpasar Timur. Lokasi tersebut meliputi Banjar Dakdakan di Kelurahan Peguyangan, Banjar Bun di Kelurahan Dangin Puri, serta Banjar Ceramcam di Kelurahan Kesiman.
BKB Kit Stunting sendiri merupakan perangkat pendukung penyuluhan berisi materi edukasi dan alat permainan yang dirancang untuk membantu kader dalam memberikan pemahaman kepada orang tua dan keluarga balita terkait tumbuh kembang anak.
Sekretaris I TP PKK Kota Denpasar, Ayu Kristi Arya Wibawa, menjelaskan bahwa pembagian kit ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menekan angka stunting melalui penguatan pola asuh sejak dini. “Diharapkan penyerahan BKB Kit Stunting ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat terutama dalam hal kesehatan, pencegahan stunting, edukasi bagi anak-anak,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa perangkat tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesadaran keluarga mengenai pentingnya memantau pertumbuhan anak sejak awal. “Melalui BKB Kit Stunting yang merupakan bantuan dari BKKBN pusat ini diharapkan keluarga di Denpasar dapat lebih mudah mengakses informasi dan alat yang diperlukan untuk pemantauan kesehatan dan tumbuh kembang anak sejak dini,” katanya.
Sementara itu, Kepala Lingkungan Banjar Ceramcam, I Nyoman Widiantara, menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah. Ia mengatakan bahwa alat edukatif ini akan dimanfaatkan di Posyandu untuk menarik minat balita dan anak-anak. “Ini sekaligus menjadi daya tarik juga bagi anak-anak dan balita agar semakin betah nanti saat datang ke Posyandu. Terima kasih Pemerintah Kota Denpasar untuk alat edukatif ini,” ujarnya. (*/prn)





