Balipustakanews.com, Denpasar – Suasana di kawasan Jalan Gajah Mada, Denpasar, tampak berbeda pada Minggu (14/9). Sejumlah toko yang sebelumnya terendam banjir kini dipadati pembeli setelah para pedagang menggelar obral besar-besaran untuk menghabiskan stok barang yang terdampak bencana.
Di salah satu toko, Aliyah Karpet, terpampang poster besar bertuliskan “Promo Habisi Stok, Harga Sakit” dan “Obral Karpet Harga Ambyar, Stok Terbatas”. Antusiasme warga terlihat tinggi, bahkan suasana toko lebih ramai dibandingkan hari-hari biasa.
Aliyah, pemilik toko tersebut, mengatakan banyak dagangan yang terendam banjir sehingga ia memutuskan menjualnya dengan harga miring. “Karena banyak yang basah, pokoknya yang terdampak banjir kami obral,” ujar Aliyah saat ditemui di tokonya.
Harga karpet turun drastis, dari yang semula Rp 3 juta kini hanya Rp 1,5 juta. Untuk karpet ukuran kecil dengan kualitas standar, harganya dipatok sekitar Rp 150 ribu, jauh di bawah harga normal Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu.
Seorang pembeli bernama Kevin mengaku beruntung mendapatkan empat karpet dan satu kasur lipat dengan harga murah. “Yang ini Rp 500 ribu, satunya Rp 400 ribu, lebih murah karena bahannya biasa. Yang ini yang bagus, karpet Turki,” jelas Kevin.
Tak hanya karpet, kasur lipat yang biasanya dijual sekitar Rp 300 ribu kini bisa dibeli hanya Rp 150 ribu. Sejumlah pembeli lain juga mengaku mendapatkan karpet dengan harga Rp 120 ribu hingga Rp 150 ribu.
Rasyid, pedagang lain di kawasan yang sama, juga menggelar obral besar untuk barang dagangannya. Beberapa baju muslim wanita yang biasanya dijual Rp 650 ribu kini dilepas hanya Rp 300 ribu hingga Rp 450 ribu. “Sajadah dari Rp 125 ribu sekarang Rp 50 ribu saja,” kata Rasyid.
Menurutnya, banjir yang menggenangi toko setinggi pusar beberapa hari lalu membuat banyak barang terkena air dan lumpur. “Sudah beberapa hari ini kami bersih-bersih, dan sambil itu kami obral supaya cepat habis,” ujarnya. (dtk/pr)






Discussion about this post