Mencermati kondisi tersebut, maka Ny Putri Koster sangat mendukung setiap usaha yang dilakukan oleh seluruh stakeholder, khususnya perangkat daerah yang terkait dan Kelompok Wanita Tani dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota, yang telah memberikan kontribusi yang cukup besar, melalui program-program nyata dalam upaya mengajak masyarakat, untuk mengatasi permasalahan pangan dan meningkatkan kualitas gizi keluarga melalui diversifikasi pangan dan pemanfaatan pekarangan dengan menanam tananaman yang diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari. Ny Putri Koster juga mengajak masyarakat untuk mengubah pola konsumsi pangan dari ketergantungan kepada beras dan terigu, menjadi mengkonsumsi beranekaragam sumber pangan sesuai potensi wilayah dengan tetap memperhatikan prinsip Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA).
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana dalam laporannya menyampaikan bahwa tema penyelenggaraan kegiatan Tahun 2021 yakni ‘Sehat dengan Pangan Lokal’. Ia juga mengungkapkan bahwa penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan ketergantungan konsumsi beras dan meningkatkan konsumsi pangan lokal sumber karbohidrat lainnya; serta menumbuhkan minat Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai penyedia kebutuhan sehari- hari dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan masing-masing.
Wisnuardhana juga menyampaikan bahwa dalam kesempatan itu akan diserahkan bantuan berupa transfer dana yang akan diberikan tahun 2021 ini yaitu: kepada 100 kelompok penumbuhan P2L ā Rp. 50.000.000, kepada 34 kelompok tahap pengembangan Rp 15.000.000 sehingga total dana P2L yang diserahkan sebesar Rp 5.510.000.000.
Lebih jauh Wisnuardhana juga menyampaikan bahwa kegiatan tersebut diselenggarakan selama 1 (satu) heri pada tanggal 26 Maret 2021di Kanator Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali yang diikuti oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) dari masing-masing kabupaten/kota se-Bali. Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal dan Penyerahan Bantuan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dilakukan dengan menggelar menu berupa olahan pangan non beras dari bahan lokal yang nantinya akan dicicipi pada pelaksanaan gerakan serta penyerahan bantuan kepada kelompok wanita tani (KWT) di seluruh Kabupaten/Kota se- Bali.
Untuk itu, ia berharap pelaksanaan kegiatan tersebut dapat meningkatkan minat masyarakat mengkonsumsi pangan lokal non-beras dan meningkatkan minat kelompok wanita tani untuk lebih giat menanam tanaman untuk kebutuhan sehari-hari di pekarangan rumah. (CF/HpB)
Discussion about this post