Balipustakanews.com, Denpasar – Ketua Tim Pembina (TP) Posyandu Provinsi Bali, Ny. Putri Koster, mendorong agar Posyandu di seluruh Bali tidak hanya berfokus pada pelayanan kesehatan dasar, tetapi juga berperan aktif dalam mendata kebutuhan masyarakat di masing-masing desa. Menurutnya, kader Posyandu memiliki posisi strategis sebagai ujung tombak dalam menyerap aspirasi warga sekaligus menyampaikan data penting bagi pemerintah daerah.
Hal tersebut disampaikan Ny. Putri Koster saat menghadiri kegiatan Aksi Sosial Tim Pembina Posyandu “Membina dan Berbagi” yang berlangsung di Wantilan Pura Dalem Desa Adat Yang Batu, Kecamatan Denpasar Timur, Denpasar, pada Senin (27/10).
“Dulu Posyandu hanya fokus menimbang bayi. Sekarang perannya sudah jauh lebih luas, melayani balita, remaja, dewasa, hingga lansia. Saya bangga karena semakin banyak perempuan yang aktif mengurus Posyandu dan berkontribusi langsung bagi masyarakat,” ujarnya. Ia menambahkan, perluasan fungsi tersebut merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2024 tentang Pos Pelayanan Terpadu.
Ny. Putri Koster menegaskan, pihaknya akan terus melakukan penyisiran terhadap kader Posyandu di seluruh Bali serta menyiapkan bimbingan teknis (bimtek) agar mereka mampu menjalankan peran secara optimal. “Kader Posyandu harus bisa menyuarakan kebutuhan masyarakat di desanya masing-masing. Jika data sudah disampaikan secara berjenjang, kami siap turun langsung untuk melakukan pengecekan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua TP Posyandu Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Ketua TP Posyandu Provinsi Bali beserta rombongan. Ia menjelaskan, saat ini Kota Denpasar memiliki 459 kelompok Posyandu yang tersebar di 27 desa dan 16 kelurahan, dengan melibatkan 4.511 kader aktif. Selain itu, terdapat 4 tim pembina Posyandu di tingkat kota, 26 di desa, dan 16 di kelurahan yang terus bersinergi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam memperkuat pembinaan dan pendampingan di lapangan.
Ia juga menambahkan bahwa Kader Posyandu dari Desa Dangin Puri Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, telah menjadi pilot project penyelenggaraan Posyandu yang bertransformasi mencakup enam Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Dalam kegiatan sosial tersebut, TP Posyandu Kota Denpasar turut melaksanakan aksi sosial berupa pemberian bantuan kepada kader dan masyarakat, terdiri atas 30 kilogram beras, dua krat telur, dan dua kotak susu. Bantuan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap dedikasi kader di masyarakat.
Sekretaris II TP Posyandu Provinsi Bali, Putu Anom Agustina, turut menegaskan bahwa Posyandu bukan hanya tempat pelayanan dasar, tetapi juga memiliki peran penting sebagai sarana komunikasi antara masyarakat dan pemerintah.
“Posyandu tidak sekadar memberikan layanan kesehatan. Lebih dari itu, Posyandu membantu kepala desa menangkap lebih cepat kebutuhan masyarakat agar dapat diteruskan ke pemerintah provinsi untuk segera ditindaklanjuti,” jelasnya.
Kegiatan Aksi Sosial Tim Pembina Posyandu “Membina dan Berbagi” ini diharapkan menjadi contoh penguatan peran Posyandu di Kota Denpasar, sekaligus memperkuat sinergi lintas sektor dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Bali secara berkelanjutan. (hmsprv/pr)





Discussion about this post