BALIPUSTAKANEWS – Ubud tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tapi juga karena seninya. Salah satu buktinya adalah keberadaan Museum Antonio Blanco Ubud. Museum ini merupakan tempat di mana para pengunjung bisa melihat hasil karya mestro pelukis dunia Don Antonio Blanco.
Nama Don Antonio Blanco sudah terkenal mendunia dalam bidang seni lukis. Karya lukisannya banyak menceritakan keindahan perempuan yang ia tampilkan dalam goresan kuas dan cat. Berkunjung ke Museum Antonio Blanco Ubud bisa menambah ilmu serta khasanah karya seni terutama bagi pecinta seni lukis.
Kisah Don Antonio Blanco diawali ketika pada tahun 1952 ia memutuskan untuk tinggal di Ubud Bali. Pria berkebangsaan Filipina yang terobsesi tentang keindahan Bali sejak membaca buku “The Island of Bali” karya Miguel Covarrubias ini mencoba membuktikan semua yang tertulis di buku tersebut. Don Antonio Blanco lahir pada 15 September 1912 ini merupakan keturunan Spanyol dan Amerika.
Akhirnya ia berhasil menemukan Bali pada usianya yang ke-39 tahun. Don Antonio Blanco benar-benar tersihir akan ke-eksotisan Bali terutama pada kecantikan wanita-wanita Bali. Hingga akhirnya ia menikah dengan seorang wanita Bali yang bernama Ni Ronji. Istrinya yang seorang penari tradisional Bali inilah yang menjadi sumber inspirasi serta model lukisan Sang Maestro.
Dalam berkarya, ia banyak menghabiskan waktu di studionya yang berlokasi di Jalan Raya Penestanan Desa Campuhan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Lokasi inilah yang sekarang didirikan Museum Antonio Blanco Ubud tempat hasil karyanya dipublikasikan untuk dunia.
Koleksi Lukisan di Museum Antonio Blanco Ubud
Ada sekitar 300 lukisan yang dipajang di museum ini. Kesemuanya adalah hasil karya Sang Maestro dan adapula yang merupakan karya dari Mario Blanco (putra Don Antonio Blanco). Banyak dari lukisannya menggambarkan keindahan wanita Bali yang digambarkan secara transparan. Meskipun memang menampilkan gambar yang bisa dianggap porno, namun dalam balutan lukisan tampak sebagai karya seni yang bernilai tinggi.
Setelah parkir kendaraan, pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar Rp. 30.000. Setelah itu memasuki sebuah pintu yang berbentuk bulat melingkar. Dari situ akan tampak sebuah gapura besar yang menjulang tinggi. Gapura besar yang terbuat dari marmer hijau asli Italia tersebut terinspirasi dari tanda tangan Antonio Blanco yang dibentuk tegak.
Di bawah gapura yang juga merupakan pintu masuk museum tersebut terdapat 2 naga yang merupakan simbol penjaga museum. Memasuki ruang museum, telah terpajang sebuah foto Sang Maestro Antonio Blanco yang seolah-olah menyambut kedatangan para tamunya.
Daya Tarik
Wisata Museum Antonio Blanco di Ubud Gianyar Bali ini tidak pernah sepi pengunjung, malahan banyak sekali pengunjung dari luar negeri yang menyempatkan berkunjung ke museum ini hanya untuk menikmati keindahan-keindahan lukisan dari sang Maestro. Tempat ini juga sangat nyaman dan terawat dengan baik. Untuk masuk ke museum ini harga tiket masuk museum antonio blanco bagi pengunjung lokal Rp.30.000/orang, sedangkan untuk pengunjung asing Rp.50.000/orang.
Mario Antonio Blanco adalah seorang pelukis berkebangsaan Filipina, namun berasal dari keturunan Spanyol dan Amerika. Beliau lahir pada tanggal 15 September 1912. Sang maestro ini kemudian menikah dengan seorang penari Bali yang bernama Ni Ronji pada tahun 1953. Beliau terkenal karena karya-karyanya yang sangat indah, salah satunya yaitu ketika Antonio Blanco membuat sebuah lukisan yang menggambarkan keindahan tubuh seorang wanita Bali.
Karya tersebut tidak hanya populer di Bali saja, melainkan hingga dunia internasional. Seiring berkembangnya waktu, Antonio Blanco kemudian mendirikan rumah dan juga museum yang berisi karya-karyanya yang dipamerkan hingga sekarang ini. Museum tersebut dibangun pada tanggal 28 Desember 1998 diatas tanah yang diberikan oleh Raja Ubud dari Puri Saren. Kurang lebih 300 lukisannya dipajang dimuseum tersebut dan terawat dengan sangat baik hingga sekarang ini.
Berkat karya-karyanya tersebut, beliau mendapat berbagai penghargaan , mulai dari Tiffany Fellowship (penghargaan khusus dari perkumpulan Artist di Honolulu Hawai), Chevalier du Sahametrai di Kamboja, penghargaan dari Presiden Soekarno, Gelar “Don” oleh Raja Spanyol dan masih banyak lagi. Don Antonio Blanco meninggal dunia pada tanggal 10 Desember 1999 di Denpasar akibat penyakit ginjal dan hati. Beliau meninggalkan 4 orang anak yaitu Cempaka, Mario, Orchid, dan Mahadewi.
Discussion about this post