BALIPUSTAKANEWS – Industri penerbangan terhantam keras akibat adanya pandemi Covid-19 di dunia tak terkecuali di Indonesia.
Ilham Habibie, Komisaris Utama PT Regio Aviasi mengatakan, maskapai baik dalam dan luar negeri kehilangan 90 persen penumpangnya, sehingga membuat roda bisnis penerbangan terpuruk.
“Masa seperti ini (Covid-19), airlines kehilangan 90 persen penumpangnya, lagi parah-parahnya industri,” kata Ilham Habibie dalam sebuah diskusi daring, Rabu (12/8/2020).
Putra sulung BJ Habibie tersebut mengatakan, akibat kondisi tersebut imbasnya permintaan pesawat baru menurun.
“Tidak perlu banyak pesawat. Banyak yang mengembalikannya, tidak jadi membeli pesawat,” ujarnya.
Diprediksinya, industri airlines memerlukan waktu 2-3 tahun untuk bisa bangkit dari masa pandemi corona ini.
“2-3 tahun lah baru bisa pulih 90 persen lagi ada penumpang. Maskapai seluruh dunia merasakan Boeing, Airbus juga (sepi),” kata Ilham Habibie.
Sedangkan Direktur Utama PT AP II, Muhammad Awaluddin mengatakan, kini penumpang pesawat masih didominasi oleh masyarakat yang melakukan perjalanan dinas.
• Postingan Kacung WHO Jerinx SID Berujung Penetapan Tersangka Dan Ditahan di Rutan Polda Bali
Sejak April hingga Juni 2020, persentase perjalanan penumpang kategori pariwisata sangatlah kecil, dan lebih banyak yang melakukan perjalanan dinas,” ucap Awaluddin dalam diskusi online, Rabu (12/8/2020).
Saat ini, persentase pergerakan penumpang pesawat dengan tujuan pariwisata masih di angka 15 persen pada Juli 2020.
“Sisanya, yaitu 85 persen pergerakan penumpang di bandara AP II merupakan masyarakat yang melakukan perjalanan dinas,” ucap Awaluddin.
Maka dari itu, lanjut Awaluddin, saat ini perlu adanya kerja sama yang baik antar stakeholder industri penerbangan agar masyarakat kembali menggunakan angkutan udara.
“Bila tidak ada kolaborasi, maka sulit untuk membuat masyarakat kembali percaya untuk menggunakan pesawat untuk berpergian,” ujar Awaluddin.
Awaluddin juga menjelaskan, semua pihak di industri penerbangan harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa angkutan udara menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat di tengah pandemi ini.
“Dengan begitu, masyarakat pun akan kembali menggunakan angkutan udara untuk bepergian baik untuk berwisata ataupun untuk perjalanan dinas,” kata Awaluddin.
Lebih lanjut menurut Awaluddin, saat ini maskapai dan pihak bandara juga telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk menjamin penumpang aman dari Covid-19.
“Upaya tersebut dengan menerapkan jaga jarak aman, melakukan disinfektan terhadap pesawat ataupun di terminal bandara serta ada adanya health screening untuk para penumpang,” ujar Awaluddin.
Discussion about this post