• Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Profile
  • Pedoman Siber
  • Redaksi
  • Kontak
Sabtu, Juni 28, 2025
Balipustakanews
  • Home
  • News
  • Bali
  • Teknologi
  • Ekbis
  • Health
  • Hiburan
  • Seni & Budaya
  • Lifestyle
  • Seksologi
  • Zodiak
  • Opini
  • Review
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Bali
  • Teknologi
  • Ekbis
  • Health
  • Hiburan
  • Seni & Budaya
  • Lifestyle
  • Seksologi
  • Zodiak
  • Opini
  • Review
No Result
View All Result
Balipustakanews
Home Seni & Budaya

Makna Filsafat DiBalik Budaya Di Hari Raya Saraswati

reda/cy by reda/cy
Agustus 28, 2021
in Seni & Budaya
Share Share Share

ArtikelTerhubung

Seniman Muda dari Badung Suguhkan Arja Klasik di Pesta Kesenian Bali

Seniman Muda dari Badung Suguhkan Arja Klasik di Pesta Kesenian Bali

Juni 26, 2025
Meriahkan PKB 2025, Ini Deretan Tarian Daerah yang Dipentaskan dalam Pawai

Meriahkan PKB 2025, Ini Deretan Tarian Daerah yang Dipentaskan dalam Pawai

Juni 21, 2025
Menghindari Emosi
Ya, menghindari emosi. Terkadang, saat membaca buku, pembaca merasakan suatu emosi tertentu, baik itu emosi yang bersifat positif atau negatif. Yang berbahaya adalah, saat emosi tersebut berupa emosi negatif, maka seseorang cenderung akan berpikiran buruk, bahkan hingga mengeluarkan kata-kata umpatan, yang tentu saja tidak dianjurkan di hari suci, di depan sastra suci pula. Dengan logika ini, maka sebenarnya juga tak dianjurkan untuk membaca, termasuk membaca melalui perangkat elektronik meskipun yang disajikan upacara banten hanya buku-buku dan lontar saja.
“Kalau untuk menyepikan diri memang sebaiknya semua disenyapkan, apalagi media sosial. Media sosial itu kan rentan hujatan. Padahal, tulisan itu wahana untuk menyampaikan ilmu yang bisa digunakan manusia untuk menjadi makhluk utama, bukan untuk meboye apalagi saling hujat,” lanjut alumnus Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar ini.
Tak Membaca, Tak Menulis
Tak hanya tak dianjurkan untuk membaca selama perayaan Hari Raya Saraswati, namun hal ini juga berlaku bagi kegiatan menulis. Dijelaskan oleh Putu Sabda, hal ini ada kaitannya dengan sistem penulisan lontar pada jaman dulu. “Orang dulu kan menulis sesuatu di lontar. Nah, kalau sekalinya ada salah menulis, itu lontarnya langsung dibejek lalu dibuang, ulang dari awal lagi. Itu istilahnya ‘membunuh aksara’, yang juga tidak patut dilakukan ketika ilmu pengetahuan dianugerahkan. Kalau jaman sekarang istilahnya men-delete tulisan,” jelasnya.
Lalu, dengan berbagai penjelasan tersebut, kapan anjuran ‘tak membaca’ ini berakhir? Di antara banyaknya anggapan bahwa anjuran ini berlaku seharian penuh, ada pula yang mengambil batas waktu persembahyangan setelah jam 12 siang sebagai batas. Namun, di sore hari, umat sudah boleh kok, membaca atau menulis lagi. (CF/Google)

 

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Seni Budaya
ShareSendTweet
Next Post
Koster Bangun sekolah baru SMA N 2 Kuta Utara di Kerobokan Badung

Koster Bangun sekolah baru SMA N 2 Kuta Utara di Kerobokan Badung

Discussion about this post

Bali Tiru Pembangunan MRT Jakarta, Apakah Bisa Atasi Kemacetan?
Bali

Bali Tiru Pembangunan MRT Jakarta, Apakah Bisa Atasi Kemacetan?

by reda/cy
Juni 27, 2025
0

Balipustakanews.com, Denpasar - Rencana pembangunan moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) di Bali menuai berbagai tanggapan dari masyarakat. Tak sedikit...

Read more
Seniman Muda dari Badung Suguhkan Arja Klasik di Pesta Kesenian Bali
Badung

Seniman Muda dari Badung Suguhkan Arja Klasik di Pesta Kesenian Bali

Juni 26, 2025
Tajen Diusulkan Legal, Polda Bali Tetap Komitmen Berantas Perjudian
Bali

Tajen Diusulkan Legal, Polda Bali Tetap Komitmen Berantas Perjudian

Juni 25, 2025
Balipustakanews

Berita Online Bali Terkini & Terpercaya Berita Ekonomi, Bisnis, Wisata, Budaya Bali, Politik, Teknologi, Hukum, Kriminal, Pendidikan di Bali, Nasional & Dunia

Follow Us

Kategori Berita

  • Apps
  • Arak Bali
  • Automotive
  • Badung
  • Bahan Pokok
  • Bali
  • Bangli
  • Bawaslu badung
  • Bisnis
  • Buleleng
  • COK ACE
  • Covid 19
  • Denpasar
  • Edukasi
  • Ekbis
  • Fashion
  • FIFA-U20
  • Film
  • Gadget
  • Gaming
  • Gianyar
  • Gubernur Bali
  • Hari Pahlawan
  • Health
  • Health
  • Hiburan
  • Hukrim
  • I Gusti Ngurah Rai
  • Investasi dan Perekonomian Bali
  • Jakarta
  • Jembrana
  • Jepang
  • Karangasem
  • Kawasan Pura Besakih
  • KBLBB
  • KDRT
  • Kebakaran TPA
  • Kios Pedagang
  • Klungkung
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Liga Kampung
  • Mangupura
  • Margarana
  • Medan
  • Musik
  • Nasional
  • News
  • Ngayah
  • Ny putri koster
  • Opini
  • Pahlawan
  • Paritrana Award 2023
  • Pemilu
  • Pemilu 2024
  • Pemprov Bali
  • Penanganan Sampah
  • Pendidikan
  • Pengolahan Sampah
  • Perda Provinsi Bali
  • Perkemahan Pramuka
  • Perlindungan Anak
  • Pilpres 2024
  • Pj Gubernur Bali
  • Politik
  • Posyandu
  • Pramuka
  • Presiden RI
  • Program Pengelolaan sampah berbasis sumber
  • Pulau Samosir
  • Pura Agung Besakih
  • Review
  • Seksologi
  • Seni & Budaya
  • senimam
  • SP4M-LAPOR
  • Sports
  • Startup
  • Stunting
  • Tabanan
  • Teknologi
  • TP PKK
  • Travel
  • U – 20
  • UMKM
  • Warisan Leluhur
  • World
  • Zodiak

Berita Terbaru

Bali Tiru Pembangunan MRT Jakarta, Apakah Bisa Atasi Kemacetan?

Bali Tiru Pembangunan MRT Jakarta, Apakah Bisa Atasi Kemacetan?

Juni 27, 2025
Seniman Muda dari Badung Suguhkan Arja Klasik di Pesta Kesenian Bali

Seniman Muda dari Badung Suguhkan Arja Klasik di Pesta Kesenian Bali

Juni 26, 2025
Tajen Diusulkan Legal, Polda Bali Tetap Komitmen Berantas Perjudian

Tajen Diusulkan Legal, Polda Bali Tetap Komitmen Berantas Perjudian

Juni 25, 2025
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Profile
  • Pedoman Siber
  • Redaksi
  • Kontak

© 2020 Balipustakanews - Berita Bali Terkini & Terpercaya

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Bali
  • Teknologi
  • Ekbis
  • Health
  • Hiburan
  • Seni & Budaya
  • Lifestyle
  • Seksologi
  • Zodiak
  • Opini
  • Review

© 2020 Balipustakanews - Berita Bali Terkini & Terpercaya