BALIPUSTAKANEWS – Kasus kematian di Karangasem, Bali terus meningkat setelah merebaknya Covid-19.
Data yang dihimpun di lapangan, Minggu (30/8/2020) pagi, kasus kematian mencapai angka sekitar 75 orang.
Yakni 8 orang meninggal dikarenakan positive Covid-19, sedangkan sisanya 67 kasus probable.
Kasus probable yakni kasus yang diyakini sebagai suspek dengan infeksi saluran pernafasan akut berat, atau gagal nafas karena paru-paru dipenuhi dengan cairan.
Atau meninggal dunia dengan gambaran klinis yang menyakinkan Covid dan belum ada hasil dari pemeriksaan Laboratorium PT-PCR.
Koordinator Satuan Tugas (Satgas) Bid. Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karangasem, Gusti Bagus Putra Pertama, enggan berkomentar.
Sebelumnya, Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Karangasem, I Ketut Sedana Merta, membenarkan ada penambahan Covid-19.
“Memang ada pertambahan dari sisi akumulasi. Cuma saya tak hafal detailnya (penambahan Covid),”kata Ketut Sedana Merta.
Penambahan kasus Covid-19 hampir terjadi di beberapa Kecamatan.
Seperti di Kecamatan Karangasem, Kecamatan Bebandem, Kecamatan Manggis, serta di Kecamatan Sidemen.
Sesuai data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Minggu (30/8/2020), kasus Covid-19 di Karangasem sebanyak 373 orang.
Pasien yang dinyatakan sembuh 285 orang, pasien meninggal dunia 8 orang, dan yang masih dirawat di RS Rujukan serta RSUD Karangasem sebanyak 80 orang.
Ketut Sedana Merta mengatakan, meningkatnya Covid-19 di Kabupaten Karangasem karena warga tidak disiplin.
Jarang memakai masker, atau jarang berperilaku hidup bersih dan sehat.
“Makanya kita menunggu peraturan bupati (Perbup) terkait penertiban warga yang tak pakai APD,”tambahnya.
Pembuatan Perbup terkait penertiban warga yang tak pakai APD adalah turunan dari inpres terkait penertiban.
Ada beberapa daerah yang sudah menerapkannya.
Warga yang tidak pakai masker akan diberikan teguran dan sanksi administrasi, harapannya warga tetap mengunakan APD di saat keluar.
Pemerintah daerah (Pemda) Karangasem mengimbau, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, warga diminta disiplin serta rajin mencuci tangan menggunakan air mengalir serta sabun untuk menghindari penularan Covid-19.
Virus yang menempel ditangan lebih mudah larut pakai sabun dan air.
Hindari menyentuh bagian wajah terutama hidung, mulut dan mata setelah menyentuh benda tertentu.
Seluruh warga harus selalu disiplin.
Mengunakaan masker yang benar, cuci tangan dengan air serta sabun, jaga jarak minimal 1 meter, physical distancing, berperilaku hidup bersih sehat.
Discussion about this post