BALIPUSTAANEWS – Pada saat ini media sosial telah menjadi tempat pelampiasan emosi, maka tak banyak orang atau kita sendiri bikin status di sosmed lebih cenderung nyinyir atau menyindir dengan kata-kata. Terkang ketika kita melihat dan baca doang status yang bukan untuk kita, malah kita merasa gak nyaman sama status tersebut. Duh, kenapa sih kok orang-orang pada doyan nyinyir ya?
Nah, ternyata orang-orang yang suka banget nyinyir biasanya adalah orang-orang yang merasa rendah diri alias minder. Lewat nyinyirlah mereka bisa meningkatkan kepercayaan diri secara instan. Dengan mencari dan menemukan kesalahan orang lain lalu diungkapkan di media sosial jadi salah satu cara untuk menunjukkan bahwa dia ada di atas orang yang dinyinyirin itu. Makin si pelaku nyinyir ini mendapatkan respon seperti marah atau sedih dari orang yang dinyinyirin, semakin si pelaku bangga dan bahagia. Wah ini sih namanya bahagia di atas penderitaan orang lain.
Oh ya, nyinyir sebenarnya juga tanda tak mampu lho. Realistis aja deh, kalau dia mampu mengelola diri dan waktunya dengan baik pasti dia bakal melakukan hal-hal positif minimal untuk dirinya sendiri dibandingkan menghabiskan waktu di media sosial buat nyinyir doang kan?
Percaya deh nyinyir cuma bikin kesenangan sesaat, sedangkan resiko yang kamu dapetin kalau keseringan nyinyir adalah rekam jejak digital serta penilaian yang gak baik dari orang lain terhadap kamu. Selain itu bisa memicu konflik dalam skala besar. Udah sering banget kejadian bikin status buat siapa, eh yang tersinggung orang lain. Kalau dipikir-pikir drama banget ya jadinya? Lha emang iya!
Makanya kalau kamu masih suka nyinyirin orang meski sebatas di media sosial aja mending mulai dikurangi deh kebiasaan itu. Tapi kalau seandainya kamu yang jadi korban dari si pelaku nyinyir, selow aja tinggal inget kalau nyinyir tanda tak mampu. (CF/Google)
Discussion about this post