Balipustakanews.com, Karangasem – Minat warga Karangasem untuk mencari pekerjaan di luar negeri terus menunjukkan tren tinggi dalam dua tahun terakhir. Karangasem bahkan tercatat sebagai daerah penyumbang tenaga kerja luar negeri terbesar kedua di Bali, setelah Buleleng, dengan Jembrana di posisi ketiga.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karangasem, Ida Nyoman Astawa, menjelaskan bahwa pada tahun 2023, sebanyak 1.151 orang berangkat ke luar negeri. Sementara pada tahun 2024, jumlahnya sedikit menurun menjadi 1.002 orang.
“Walaupun pada 2024 mengalami sedikit penurunan dibandingkan 2023, Karangasem tetap menjadi penyumbang terbesar kedua di Bali,” kata Astawa, Senin (28/4).
Astawa menyebutkan, sebagian besar warga Karangasem bekerja di negara seperti Turki, Italia, dan Jepang, dengan bidang pekerjaan yang didominasi sektor pertanian, perkebunan, spa, dan lainnya.
“Tercatat, dari Januari hingga Maret 2025, sudah ada 316 orang yang berangkat ke luar negeri,” lanjutnya.
Beberapa faktor yang mendorong tingginya angka pekerja migran dari Karangasem adalah terbatasnya peluang kerja di Bali, keinginan mendapatkan penghasilan lebih tinggi, serta pengaruh gaya hidup. Astawa menambahkan, mayoritas pekerja berasal dari Kecamatan Kubu, Abang, dan Rendang, meskipun kini hampir seluruh kecamatan di Karangasem turut mengirim tenaga kerja ke luar negeri.
Ia juga mengakui adanya warga yang berangkat melalui jalur tidak resmi atau ilegal, meski pendataan pekerja ilegal cukup sulit dilakukan dan baru terungkap saat muncul masalah.
Astawa mengingatkan warga Karangasem untuk menggunakan jalur resmi dalam bekerja ke luar negeri guna menghindari potensi persoalan di masa mendatang. “Kami siap membantu memfasilitasi keberangkatan secara resmi,” tegasnya. (DTK/PR)






Discussion about this post