Balipustakanews.com, Karangasem – Gubernur Bali, Wayan Koster, menunjukkan komitmen kuatnya dalam menjaga kesakralan dan kelancaran pelaksanaan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Agung Besakih dengan memimpin langsung Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar di Gedung Audio Visual Wyata Graha, Karangasem, pada Sabtu (5 April).
Dalam rapat tersebut, Gubernur Koster tidak banyak memberikan arahan panjang. Sebagai pemimpin tertinggi di Bali (Murdaning Jagat Bali), ia lebih menekankan pentingnya kesiapan teknis dari masing-masing sektor, seperti upakara, lalu lintas, keamanan, layanan kesehatan, hingga ketersediaan jaringan komunikasi. Semua unsur harus siap dan tertata rapi demi mendukung kelancaran persembahyangan ribuan pemedek yang akan hadir.
“Pemedek harus merasa nyaman mulai dari perjalanan hingga saat berada di Besakih. Kita telah banyak menerima anugerah dari Ida Bhatara. Sudah saatnya kita ngayah dengan hati yang tulus,” ujar Koster dengan tegas.
Gubernur yang berasal dari Desa Sembiran ini juga mengingatkan bahwa kesucian Pura Besakih sebagai pusat spiritual Bali atau Huluning Bali Raja harus tetap dijaga. Dalam lontar-lontar suci, kawasan ini dikenal sebagai Tolangkir tempat yang sangat agung dan suci. Oleh karena itu, tidak boleh ada tindakan yang melanggar kesakralan kawasan Hila-Hila Hulundang Ing Basukih.
Sebagai bentuk keseriusan, Koster telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 8 Tahun 2025 yang mengatur tata tertib pemedek selama pelaksanaan upacara IBTK. “Setiap tahun kita lakukan evaluasi dan pembenahan. Tugas pemerintah adalah memastikan pelaksanaan berjalan tertib dan lancar,” tutupnya.
Rapat ini juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, Kapolres Karangasem, Kepala Badan Pengelola Kawasan Suci Besakih, Bendesa Adat Besakih, serta perwakilan dari seluruh kabupaten/kota di Bali. (wb/pr)
Discussion about this post