Balipustakanews.com, Denpasar – Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendesa PDTT) RI, Ahmad Riza Patria, menegaskan bahwa Program Jaga Desa merupakan terobosan penting dalam memperkuat transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana desa. Ia menyebut dana desa telah menjadi tulang punggung pembangunan bagi lebih dari 75 ribu desa di Indonesia dengan total alokasi yang mencapai Rp 681 triliun.
“Dana desa telah membangun berbagai infrastruktur, mulai dari jalan, jembatan, irigasi, air bersih, MCK, Posyandu, poliklinik, hingga sarana olahraga, serta berperan penting dalam penurunan angka kemiskinan dan stunting. Semakin besar dana yang dikelola, semakin besar pula tanggung jawabnya. Korupsi sekecil apapun akan mencederai amanah rakyat,” tegas Ahmad Riza saat peluncuran program di Kejaksaan Tinggi Bali, Kamis (11/9).
Ia menambahkan, kehadiran program ini merupakan wujud nyata sinergi antara pemerintah pusat, daerah, aparat penegak hukum, dan pemerintah desa untuk memastikan pembangunan berjalan bersih dan tepat sasaran. “Ke depan, kami berharap tidak ada satu pun perangkat desa yang menyalahgunakan dana desa. Ini sejalan dengan arahan Presiden agar Indonesia segera mewujudkan pembangunan yang merata, adil, dan makmur,” ujarnya.
Sementara itu, Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen, Prof. Dr. Reda Manthovani, menyampaikan bahwa program Jaga Desa selaras dengan visi-misi Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Asta Cita keenam, yaitu membangun desa dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
“Membangun desa berarti membangun Indonesia. Kehadiran aplikasi Jaga Desa akan memastikan pengelolaan keuangan desa berjalan tertib aturan dan tertib sasaran,” jelasnya. Ia juga menekankan peran kejaksaan sebagai bagian dari struktur eksekutif negara yang aktif mendukung pembangunan nasional.
Di sisi lain, Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri, La Ode Ahmad P. Bolombo, memberikan apresiasi kepada para bupati dan wali kota se-Provinsi Bali yang berkomitmen menjaga desa. “Kalau desa terjaga, daerah pasti terjaga, dan Indonesia pun akan terjaga. Jagalah kondusivitas, kerukunan sosial, dan aktifkan semua instrumen yang ada melalui kerja sama lintas sektor,” pesannya. (*/pr)
Discussion about this post