Balipustakanews.com, Karangasem – Hujan deras mengguyur saat prosesi nedunang pralingga Ida Bhatara di Pura Penataran Agung Besakih, Karangasem, Bali, Kamis (21/3). Prosesi tersebut merupakan salah satu rangkaian Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) di pura terbesar di Bali tersebut.
Sejumlah pejabat turut hadir dalam prosesi tersebut. Termasuk Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Bupati Karangasem I Gede Dana, dan beberapa pejabat lainnya di Bali.
Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan upacara tersebut bertujuan untuk mengumpulkan seluruh pralingga atau simbol Ida Bhatara dari seluruh pura yang ada di Besakih. Seluruh pralingga itu disatukan di Pura Penataran Agung Besakih.
“Supaya nantinya seluruh masyarakat Bali yang ingin melakukan persembahyangan bisa langsung ke Pura Penataran Agung,” kata Dewa Indra, Kamis (21/3).
Dewa Indra menerangkan Karya IBTK yang digelar setiap tahun di Besakih sebagai wujud syukur atas kesehatan dan keselamatan yang diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Ia berharap seluruh rangkaian Karya IBTK di Besakih berjalan lancar dan masyarakat bisa bersembahyang dengan nyaman.
“Saya juga berharap tidak ada lagi antrean kendaraan di sepanjang jalur menuju Pura Besakih. Begitu juga saat hendak melakukan persembahyangan, tidak ada lagi antrean panjang,” ujar Dewa Indra.
Sementara itu, Bendesa Adat Besakih Jro Mangku Widiartha mengatakan setelah prosesi nedunang pralingga Ida Bhatara selesai dilakukan, rangkaian Karya ITBK dilanjutkan dengan prosesi melasti pada Jumat (22/3). “Saya harap saat upacara Melasti dapat berjalan dengan lancar,” kata Widiartha.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama mengungkapkan ratusan petugas kesehatan akan disiagakan selama Karya IBTK di Pura Agung Besakih. Sebanyak tiga pos kesehatan juga disediakan, yakni Pos Kedungdung, Manik Mas, dan Pesucian.
Petugas kesehatan di masing-masing pos akan dilengkapi dengan peralatan untuk melakukan pertolongan pertama. Para petugas kesehatan tersebut akan berjaga secara bergantian selama hajatan yang berlangsung pada 24 Maret-17 April 2024 tersebut. (PR/DTK)
Discussion about this post