Balipustakanews.com, Denpasar – Sebanyak 400 pedagang yang biasa berjualan di pelataran Pasar Kumbasari, Denpasar, akan direlokasi sementara menyusul curah hujan yang masih tinggi di wilayah Bali. Para pedagang ini sebelumnya menjadi korban banjir besar pada 10 September 2025 lalu, dan hingga kini sebagian besar belum dapat kembali beraktivitas.
Langkah relokasi dilakukan sebagai bentuk antisipasi agar pedagang tidak kembali terdampak banjir, mengingat intensitas hujan di Kota Denpasar masih cukup tinggi. Direktur Perumda Pasar Sewakadarma, IB Kompyang Wiranata, menjelaskan bahwa proses pemindahan pedagang masih menunggu kesiapan lokasi baru serta kesiapan para pedagang sendiri untuk kembali berjualan setelah terhantam banjir.
“Pedagang yang akan dipindahkan adalah khusus pedagang yang menempati area pelataran, karena area tersebut paling rentan terendam banjir,” ujar Wiranata pada Jumat (19/9). Ia menambahkan bahwa relokasi ini juga merupakan arahan langsung dari Wali Kota Denpasar, dengan tujuan agar pedagang merasa lebih aman dan tenang.
Rencananya, sebanyak 400 pedagang pelataran akan dipindahkan ke Pasar Badung. Sementara itu, pedagang yang menempati kios dan los tetap dipertahankan di lokasi semula. Pertimbangannya, kios dan los di lantai satu masih tergolong aman karena terlindungi oleh dinding pembatas yang menghalangi air banjir.
Terkait kapan pedagang bisa kembali berjualan secara normal, Wiranata menegaskan pihaknya masih menunggu kesiapan dari para pedagang. Selain itu, Pemkot Denpasar juga berencana menggelar upacara di Tukad Badung yang mencakup kawasan Pasar Kumbasari dan Pasar Badung. Upacara ini akan diikuti dengan prosesi pembersihan secara niskala sebagai rangkaian pemulihan pascabanjir.
“Setelah upacara selesai, barulah semua akan dibersihkan secara menyeluruh, sehingga pedagang bisa kembali beraktivitas dengan lebih tenang,” pungkasnya. (kmp/pr)
Discussion about this post