Jenis-jenis Hari Suci Tilem
Hari suci Tilem memiliki berbagai jenis antara lain Tilem Sasih Kasa atau Sasih Sarwanja,Tilem Sasih Karo atau Sasih Badrawada, Tilem Sasih Katiga atau Sasih Asuji, Tilem Sasih Kapat atau Sasih Kartika, Tilem Sasih Kalima atau Sasih Margasira, Tilem Sasih Kenem atau Sasih Posya, Tilem Sasih Kapitu atau Sasih Magh. Tilem Sasih Kedasa atau Sasih Waisaka, Tilem Sasih Desta atau Sasih Jyesta, Tilem Sasih Sadha atau Sasih Asadha.
Sehari sebelum Tilem Sasih Kapitu disebut Hari Raya Siwaratri, malam ini adalah malam yang paling gelap dalam 1 tahun. Pada malam harinya umat hindu melakukan brata Siwaratri yang terdiri dari Mona Brata yang artinya tidak berbicara, Upawasa yang artinya tidak makan dan minum, dan Jagra yang artinya tidak tidur dari pagi sampai pagi kembali. Pada malam ini Bhatara Siwa melakukan Yoga Samadhi, yang hendaknya umat Hindu mengikuti pula dengan melakukan penyucian diri melalui palukatan atau prayascita. Keesokan harinya yaitu pada tilem kapitu umat Hindu melakukan pabersihan diri kembali serta melakukan pemujaan di sanggah atau parhyangan masing – masing.
Tilem Sasih Kawulu atau Sasih Phalguna, Pada tilem sasih kawulu ini merupakan waktu turunnya para Bhuta kala ke dunia yang ingin menggoda manusia, karenanya umat manusia hendaknya menyucikan pikiran untuk menjaga ketentraman dunia. Disamping itu pikiran perlu memuja Bhatara dengan menghaturkan saji berupa sesayut, tipat sirikan menurut neptu hari, dagingnya palem udang, sayur talas,daun cabai bun, daun gamongan, daun kencur, dan kacang ijo semuanya diurap, daun dapdap (delundung) sesuai urip hari, sambel gente, untu – untu, jagung, keladi, ketela, tebu, semua direbus. Buah buahan seperti Buni, Sentul, Rambutan, Salak, serta tetebus tadah pawitra. Semua sesaji itu dihaturkan pada Tilem Kaulu.
Tilem Sasih Kesanga atau Sasih Caitra, Tilem Kesanga adalah hari pesucian para dewa bertempat di tengah – tengah samudra, sambil ngambil intisari air hayat (sarining amertha kamandalu). Tilem kesanga (kesembilan) dirayakan untuk menyambut tahun baru saka. Adapun rentetan upacaranya adalah: tiga hari sebelum nyepi dilakukan upacara mekiis atau melis kepantai (laut), ke sungai yang dianggap suci, ke danau atau sumber – sumber air lainnya. Dengan mengusung pratima – pratima (benda – benda sakral) yang ada di pura – pura. Diiiringi dengan kekidung dan gambelan bleganjur.
Demikian Arti dari Hari Suci Tilem, Alangkah baiknya hari suci bisa dijadikan momentum menebarkan benih-benih kasih pada diri sendiri terlebih dahulu. Jangan dilihat dari aktivitas kerutinannya, karena bisa menimbulkan kejenuhan. Justru di balik rutinitas itu terdapat suatu rahasia tersembunyi yang harus disingkapkan. Rahasia kasih dalam melakukan pemujaan, seninya menata kehidupan dari hari kehari menuju pada kecermerlangan-Nya, Indahnya panorama dalam keagungan keahlian-Nya, bahagia sang mahluk di dalam memanjatkan doa pada sang Khalik-Nya. (CF/Google)
Discussion about this post