BALIPUSTAKANEWS – Harga emas hari ini terpantau stabil. Hal ini disebabkan karena harga emas batangan di PT Pegadaian tertekan oleh laju emas dunia yang berada dalam tren turun dalam empat pekan beruntun. Harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Persero) Tbk tidak bergerak pada hari ini. Melansir data dari situs logammulia.com, emas batangan Logam Mulia harga hari ini, Senin (11/7/2022), tetap di Rp 969.000/gram.
Sementara harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) tetap di Rp 840.000/gram. Pada perdagangan hari ini, harga emas Antam dibanderol Rp 1.004.000 per gram. Emas ini tersedia mulai ukuran/satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Sementara itu, emas Antam Retro harga hari ini turun. Harga 1 gram senilai Rp 943.000. Emas Antam Retro adalah emas kemasan lama di mana keping emas dan sertifikatnya terpisah.Emas Antam Retro kali terakhir diproduksi pada 2018, dan tersedia mulai satuan 0,5 gram hingga 100 gram.
“Harga jual kembali adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Untuk transaksi buyback silakan menghubungi Butik Emas LM terdekat dengan jam layanan pada hari kerja Senin-Jumat. Pembayaran dilakukan secara transfer pada H+2 s/d H+3 (hari kerja). Jika kemasan rusak atau hilang dikenakan potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku,” jelas keterangan di situs Antam.
Harga emas dunia tertekan sepanjang pekan ini membuat emas Antam semakin murah. Sepanjang pekan lalu, harga makin ambles 3,78% secara point-to-point. Dengan ini, maka harga emas dunia mencatatkan penurunan selama empat pekan beruntun.
Emas memang menjadi pilihan ketika ekonomi dunia dalam keadaan tidak pasti. Sebab emas lebih bisa melindungi penurunan nilai aset dalam jangka panjang. Namun, investor lebih memilih dolar seiring dengan suku bunga yang naik. Harga emas dunia bergerak fluktuatif terjebak di antara risiko resesi yang meningkatkan minat beli emas dan kenaikan suku bunga untuk melawan inflasi. Dalam lima hari perdagangan pada pekan ini, emas hanya menguat selama dua hari, itu pun juga cenderung tipis-tipis dan terjadi dua hari menjelang akhir pekan ini. Kekhawatiran akan resesi nampaknya masih belum mampu melawan komitmen bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk menahan laju inflasi. (Sy/Google)
Discussion about this post