Balipustakanews.com, Jakarta – Gubernur Bali Wayan Koster melakukan audiensi dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Prof. Rachmat Pambudy di Jakarta, akhir September lalu. Pertemuan berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keakraban, mengingat keduanya telah lama bersahabat sejak menjadi anggota DPR RI dan sama-sama berlatar akademisi. Kini, kedua tokoh itu kembali dipertemukan dalam peran berbeda, sebagai mitra pusat dan daerah yang berkomitmen mempercepat pembangunan Bali secara berkelanjutan.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Pambudy menyampaikan dukungan penuh terhadap visi dan kerja keras Gubernur Koster dalam membangun Bali. “Menteri menyampaikan sangat mendukung upaya dan kerja keras Gubernur Bali untuk percepatan pembangunan di Bali, dan beliau akan berkoordinasi dengan Kementerian terkait untuk mendukung anggaran yang dibutuhkan mulai tahun 2026,” ujar Koster seusai pertemuan.
Koster menjelaskan, pembahasan bersama Menteri Pambudy mencakup sejumlah isu strategis. Pertama, ia memohon dukungan pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana strategis di Bali, mengingat keterbatasan fiskal daerah. Kedua, ia menyoroti peran besar Bali dalam menyumbang devisa pariwisata nasional. Tahun 2024, Bali mencatat 6,3 juta kunjungan wisatawan mancanegara, atau sekitar 45 persen dari total wisatawan asing ke Indonesia, dengan kontribusi devisa mencapai Rp107 triliun atau 44 persen dari total devisa pariwisata nasional.
“Kontribusi Bali sangat signifikan bagi pariwisata nasional, karena itu dukungan pusat untuk infrastruktur sangat penting agar wisatawan tetap nyaman dan sektor pariwisata kita berdaya saing,” tegasnya.
Selain infrastruktur, Koster juga mengusulkan percepatan program Transformasi Ekonomi Kerthi Bali dan pengembangan energi bersih guna mewujudkan kemandirian ekonomi, pangan, air, dan energi di Pulau Dewata. “Semua program akan dilaksanakan mulai tahun 2026 sebagai implementasi Haluan Pembangunan Bali 100 tahun ke depan,” ujarnya.
Koster menambahkan, pelaksanaan berbagai program strategis itu membutuhkan dukungan anggaran besar, sementara kapasitas keuangan daerah sangat terbatas. “Kalau tidak dilakukan percepatan pembangunan mulai tahun 2026, maka Bali akan semakin tertinggal,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Menteri Pambudy memastikan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan kementerian terkait guna merumuskan dukungan konkret bagi pembangunan Bali. Ia menegaskan bahwa Bappenas siap menjadi mitra strategis Pemprov Bali dalam mempercepat program pembangunan prioritas daerah.
Kedua pemimpin sepakat menjadikan pertemuan tersebut sebagai titik awal sinergi baru antara pemerintah pusat dan daerah demi mewujudkan Bali yang maju, lestari, dan berdaya saing global. (hmsprv/pr)
Discussion about this post