Balipustakanews.com, Badung – Gubernur Bali, Wayan Koster, menerima penghargaan sebagai Tokoh Pelindung Budaya Bali Lestari dalam ajang Detik Bali Awards 2025 yang digelar di The Trans Resort Seminyak pada Sabtu (22/3/2025). Di hadapan sejumlah tokoh nasional seperti Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, dan pemilik Trans Corp Chairul Tanjung, Koster menyampaikan bahwa budaya merupakan pilar utama yang menopang sektor pariwisata dan ekonomi Bali.
“Bali tidak memiliki kekayaan alam berupa tambang, emas, atau gas. Satu-satunya kekuatan kami adalah budaya, dan inilah yang menggerakkan pariwisata serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Sejak awal masa kepemimpinannya, Koster mengedepankan pelestarian budaya melalui visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang telah menjadi landasan utama dalam berbagai kebijakan pembangunan di Bali. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama menjaga keunikan Bali dari sisi budaya, alam, dan manusianya.
“Bali bukan hanya milik saya. Jika budaya hilang, maka Bali akan kehilangan daya tariknya dan dunia kehilangan sesuatu yang berharga,” tegasnya.
Koster juga menekankan pentingnya peran desa adat sebagai benteng pelestarian budaya Bali. Di bawah kepemimpinannya, lahir sejumlah kebijakan penting yang memperkuat desa adat, di antaranya:
Perda Provinsi Bali No. 4 Tahun 2019 tentang tata kelola desa adat,
Pergub Bali No. 2 Tahun 2023 tentang pengelolaan keuangan desa adat,
Pergub Bali No. 20 Tahun 2023 tentang pendirian Baga Usaha Padruwen Desa Adat untuk kemandirian ekonomi desa adat.
Dengan lebih dari 1.500 desa adat aktif, Bali tetap menjaga warisan nilai-nilai lokal melalui sistem hukum adat seperti awig-awig. Koster menyebut bahwa keberlangsungan budaya Bali sangat bergantung pada kekuatan desa adat sebagai penjaga tradisi.
Ia juga mendorong pelestarian budaya melalui pemakaian aksara Bali, pakaian adat, dan kain endek, serta memperkuat ekonomi berbasis budaya dengan mengutamakan produk lokal Bali.
“Budaya harus menjadi poros utama penggerak ekonomi dan pariwisata Bali. Tugas generasi muda adalah melestarikannya agar Bali tetap eksis sebagai pusat budaya dunia,” tutup Koster. (kbs/pr)
Discussion about this post