Balipustakanews.com, Denpasar – Pemerintah Provinsi Bali bersama berbagai pemangku kepentingan terus berupaya memperkuat aksesibilitas dan meningkatkan kualitas layanan transportasi dari dan menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Hal ini disampaikan Gubernur Bali, Wayan Koster, dalam acara bertajuk Penguatan Aksesibilitas Transportasi dari dan Menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai-Bali yang digelar di Hilton Hotel, kawasan bandara, pada Jumat (26/9).
Dalam sambutannya, Gubernur Koster menekankan pentingnya pembenahan menyeluruh di kawasan bandara, baik dari sisi pelayanan maupun tata kelola. Ia menegaskan, sebagai pintu gerbang utama pariwisata internasional, Bandara Ngurah Rai harus memiliki standar pelayanan yang lebih tinggi dibanding bandara lain di Indonesia.
“Saya sudah melakukan rapat bersama Angkasa Pura, Bea Cukai, Imigrasi, dan pihak terkait lainnya. Banyak keluhan yang saya terima, mulai dari lamanya proses imigrasi, prosedur bea cukai yang berbelit, waktu pengambilan bagasi yang terlalu lama, hingga area penjemputan yang semrawut. Saya memberi waktu satu bulan untuk melakukan pembenahan, dan saat ini sudah terlihat ada perbaikan. Target saya, maksimal dari pesawat mendarat hingga penumpang keluar bandara hanya 30-45 menit,” ujar Gubernur Koster.
Selain pembenahan internal, Gubernur juga menyoroti pentingnya peningkatan akses transportasi di luar kawasan bandara. Hal ini mencakup pembangunan infrastruktur pendukung, penataan lalu lintas, serta penyediaan moda transportasi yang lebih tertib dan nyaman, baik bagi wisatawan maupun masyarakat lokal.
“Bandara Ngurah Rai harus naik kelas. Mindset pengelolaan dan pelayanan juga harus berubah. Semua titik kemacetan akan kita tangani. Kita akan memanfaatkan pola sharing antara APBD dan APBN, termasuk bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Badung. Sudah ada alokasi Rp700 miliar yang dibagi bersama untuk pembangunan infrastruktur tahun 2026. Saya juga telah mengajukan dukungan dari Kementerian PU untuk perbaikan jaringan infrastruktur di Bali,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas PUPR Provinsi Bali, Nusakti Yasa Weda, memaparkan sejumlah masalah kemacetan yang terjadi di Bali serta langkah strategis yang akan diambil, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Sementara itu, konsultan lalu lintas, Hermawati, menjelaskan kondisi terkini jaringan jalan dan tantangan penataan transportasi di wilayah Bali.
Acara ini turut dihadiri Bupati Badung I Nyoman Adi Arnawa, Komandan Pangkalan Udara TNI AU, serta Direktur Strategi dan Pengembangan Teknologi PT Angkasa Pura, bersama para pemangku kepentingan lainnya.
Gubernur Koster berharap pembenahan ini akan menjadikan Bandara Ngurah Rai tidak hanya sebagai pintu masuk pariwisata Bali, tetapi juga sebagai contoh tata kelola transportasi dan pelayanan publik yang berkelas internasional. (hmsprv/pr)
Discussion about this post